AutonetMagz.com – Munculnya pandemi COVID-19 sejak tahun 2020 kemarin memang berhasil memukul telak beberapa industri, terutama industri otomotif. Padahal, di industri otomotif juga bercokol ratusan bahkan ribuan perusahaan pendukung. Salah satunya adalah Autovision Indonesia. Dan kini, setelah semua kondisi menjadi lebih baik, Autovision akhirnya kembali dan meluncurkan produk terbaru mereka. Apa produknya? Yuk kita bahas lebih lanjut.
Rilis Lampu LED Carbon P3 58 Watt
Sampurna Part Niaga (SPN) selaku pemegang resmi lampu Autovision di Indonesia tahun ini akan ‘comeback’ untuk menghiasi industri otomotif dalam negeri. FYI, SPN adalah perusahaan yang sudah eksis sejak tahun 2006 silam. Salah satu strategi SPN kali ini adalah meluncurkan produk terbaru LED Carbon P3 58 watt sebagai generasi ke-3 sekaligus penerus dari line-up Autovision LED Carbon. “Sejak kondisi pandemi Covid-19 dua tahun terakhir, industri otomotif sempat terhambat. Namun, kondisi seperti ini membuat kami harus bebenah diri. Tahun ini, kami berencana untuk hadir kembali dengan membawa ragam produk terbaru serta layanan yang semakin berkualitas,” buka Lily Hernawan selaku Direktur SPN. Lily menambahkan bahwa untuk mendekatkan diri kepada pelanggan tentunya ada produk baru yang harus disuguhkan.
Itulah sebabnya, pada hari ini SPN kembali memperkenalkan produk terbarunya Autovision LED Carbon P3 58 watt yang memiliki tagline ‘Stabil Tanpa Batas’. “Khusus untuk line-up Autovision LED Carbon yang resmi diperkenalkan pada Januari 2020 silam, hingga saat ini telah membukukan angka penjualan total sekitar 10.000 unit. Hal ini membuat kami terus berinovasi untuk melahirkan Autovision LED Carbon P3, yang merupakan generasi ke-3 dari keluarga LED Carbon,” jelas Lily. “Berbagai keunggulan diaplikasikan pada LED Carbon P3. Mulai dari pemasangan mudah karena driver terintegrasi di dalam lampu, pengaturan titik fokus cahaya dengan rotasi 360o hingga fitur Canbus Error yang menjadikan lampu aman tanpa peringatan error pada kendaraan yang telah menerapkan System Canbus. Contohnya seperti mobil Eropa seperti BMW dan Mercedes-Benz, serta mobil keluaran pabrikan Jepang seperti Toyota Kijang Innova,” tambah Andry Raja, R&D SPN.
Keunggulan LED Carbon P3
LED Carbon P3 memiliki cahaya terang ± 6.000 Lumens per lampu. Yang menarik lagi hadirnya fitur Anti Interference yang kerap dikenal Anti Storing, sehingga aman ketika diaktifkan bersama dengan radio sekaligus tanpa membuat noise pada kualitas radio serta pada kamera mundur. P3 juga memiliki sistem pendingin dengan material pelepas yang diklaim terbaik saat ini, cangkang alumunium yang digunakan untuk pesawat terbang, PCB tembaga terbaru, tabung pendingin vakum ganda yang membuat penyebaran panas efisien, dan kipas dengan bantalan ganda serta thermostatic chip yang berperan membaca suhu LED untuk mengoptimalkan kinerja pendinginan. Autovision LED Carbon P3 tersedia untuk tipe soket H4, H7, HB3 dan H11. Untuk kendaraan yang menggunakan Hi/Lo dalam satu lampu dapat menggunakan tipe H4. Kebanyakan tipe ini ditemui pada kendaraan Toyota Avanza, Mitsubishi Expander, Nissan Livina, dan mobil-mobil keluaran pabrikan Jepang.
Sedangkan tipe H7, H11, dan HB3 disuguhkan untuk mobil-mobil yang menggunakan lampu dekat dan lampu jauhnya terpisah. Bicara harga, Autovision LED Carbon tipe H4 dilepas dengan harga Rp 1,8 juta. Sedangkan untuk soket single seperti H7, HB3 dan H11 dibanderol dengan harga Rp 1,6 juta. Semua tipe diatas bergaransi selama 2 tahun. Jadi, bagaimana menurut kalian, kawan?
Read Next: Generasi Terbaru Ford Everest Meluncur Bulan Depan!