AutonetMagz.com – Tahun ini adalah tahun yang cukup spesial untuk kendaraan elektrifikasi, khususnya mobil listrik murni. Selain perkembangan elektrifikasi yang cukup masif, sejumlah negara juga turut mengubah atau menyesuaikan regulasi mereka sehingga masyarakatnya berminat pada mobil listrik. Indonesia contohnya, dimana Pemerintah akan mengubah garis besar perpajakan kendaraan bermotor per bulan Oktober mendatang. Dan lagi – lagi, keuntungan diberikan untuk mobil listrik. Sama seperti Indonesia, Thailand juga tengah menggodok sejumlah regulasi yang mempermudah laju EV di sana. Salah satunya adalah perkara cukai.
Target Tahun Ini Rampung
Mengutip informasi via Bangkok Post, Thailand kini tengah menyusun struktur cukai baru untuk kendaraan bermotor listrik (EV) dan targetnya bisa rampung sebelum akhir tahun. Nah, cukai baru ini kabarnya akan mendorong publik untuk membeli kendaraan bermotor listrik alias EV di Thailand, merujuk pada pernyataan Director General Departemen Cukai Thailand, Lavaron Sangsnit. Beliau juga menambahkan bahwa komite nasional yang bertanggung jawab atas kebijakan ini akan segera mengadakan pertemuan minggu ini. Hal ini dilakukan untuk mendorong percepatan kebijakan tersebut. Oiya, Komite Nasional ini diketuai langsung oleh Wakil Perdana Menteri Thailand, Supattanapong Punmeechaow. Komite ini menargetkan setidaknya produksi 225.000 unit kendaraan EV (Bisa Hybrid, PHEV, hingga BEV) di Thailand pada tahun 2025 mendatang. Target ini tertuang jelas dalam roadmap EV Thailand yang beberapa bulan lalu diperkenalkan.
Mereka menargetkan mobil penumpang dan truck pickup (dikenal sebagai double cabin di Indonesia) akan memiliki varian bertenaga hybrid dan plug in hybrid. Dan di tahun 2025, versi EV dari sejumlah kendaraan itu diharapkan mendominasi sekitar 10% dari total produksi kendaraan di Thailand. Sedangkan di akhir fase, yaitu di tahun 2030, Pemerintah Thailand menargetkan sekitar 725 ribu unit EV yang diproduksi di Negeri Gajah Putih tersebut. Selain itu, dalam roadmap tersebut, Pemerintah Thailand juga mengatur rencana produksi baterai lokal. Untuk mendukung realisasi target tersebut, komite ini menyiapkan sejumlah insentif, baik secara finansial maupun perpajakan. Tak lupa, standar keamanan dan keselamatan yang merujuk pada kendaraan bermotor listrik dan produsennya juga dipersiapkan pula. Penyediaan infrastruktur dan juga jaringannya juga sudah dipersiapkan. targetnya, ada 12 ribu charging station hingga 2030.
Akan ada 4 kategori
FYI, saat ini Pemerintah Thailand sebenarnya menrapkan pajak cukai sebesar 8% untuk pabrikan mobil disana. Nah, khusus untuk sejumlah merk seperti Toyota yang terdaftar dalam program yang diberikan board of investment (BoI) mendapatkan perlakuan berbeda. Merk – merk yang sudah terdaftar itu akan dikenakan pajak sebesar 2% saja. Namun, sejak tahun 2020 hingga 2022 mendatang, merk – merk yang sudah terdaftar di BoI juga mendapatkan keuntungan berupa pembebasan pajak alias 0% dari Pemerintah. Oiya, regulasi cukai baru untuk kendaraan bermotor ini akan berbasis dari jumlah CO2, mirip dengan yang tertuang di Perpres Indonesia Nomor 55 Tahun 2019. Bedanya, regulasi di Thailand akan membagi kategori menjadi 4, yaitu kendaraan penumpang (kapasitas di bawah 10 orang, D-cab, Space-cab), Thai Eco Cars, Kendaraan berbahan bakar E85 & B10, dan EV.
Jadi, bagaimana menurut kalian, kawan?
Read Next: Yamaha Gelar Vaksinasi Gratis di Jakarta, Semua Orang Boleh Daftar!