Jakarta, AutonetMagz – Setelah melakukan review terhadap eksterior dan interiornya, mari kita lanjutkan ke tes berkendara mobil ini. Bagi anda yang belum membaca part pertama, silahkan lihat artikel Review Datsun GO Panca Hatchback oleh AutonetMagz.
Spesifikasi Teknis Datsun GO Panca
Datsun GO Panca dibekali dengan mesin yang sama dengan Nissan March yaitu mesin HR12DE. Hanya saja mesin ini tentunya adalah mesin PaHe yang dibuat lebih murah agar lebih terjangkau. Contohnya, kita tidak akan menemukan teknologi CVTC di mesin ini seperti Nissan March.
Dibanding dengan Nissan March, tenaganya menurun menjadi 68 ps dan torsinya hanya 104 Nm. Namun bobot kendaraan total berkurang drastis menjadi 785 kilogram saja dari Nissan March di angka 935 kilogram untuk varian manual.
Lantas pengurangan bobot tersebut membuat Datsun GO Panca unggul di segi power to weight ratio dengan perolehan hasil 0.039. Padahal Nissan March hanya memperoleh hasil 0.036 saja. Diatas kertas mobil ini lebih unggul dari kakak kembarannya lantaran bobotnya yang lebih ringan.
Oke cukup dengan hitung-hitungannya, sekarang mari kita tengok bentuk ruang mesinnya. Seperti halnya eksterior, ruang mesin mobil ini juga dihemat mulai dari desain rangka, accu yang digunakan, part-part seperti selang dan sambungan dibuat semurah mungkin. Kami sangat kagum bagaimana Datsun menghemat hampir di semua sektor yang ada di mobil ini.
Dengan bobot yang lebih ringan dan tenaga mesin yang berkurang, seharusnya konsumsi bahan bakar mobil ini tentu saja lebih irit dibandingkan dengan Nissan March, kami mencoba mobil ini dengan jarak yang cukup jauh dari Kelapa Gading, Kemanggisan hingga Depok, tercatat bensin hanya berkurang 2 bar saja dari posisi awal, dan tangki BBM mobil ini ternyata cukup kecil mengingat kapasitasnya hanya 30 liter.
Test Drive Datsun GO Panca
Langsung saja kami duduk di bangku pengemudi mobil ini, nyalakan mesin, dan getaran mesin 3 silinder ini sangat terasa dibandingkan dengan model GO+ Panca yang pernah kami coba, mungkin karena setelan gas mobil ini lebih rendah sehingga mesin lebih bergetar. Karena ketika kami gas lebih dalam, getaran mesin cukup acceptable.
Menginjak pedal kopling mobil ini terasa cukup berat untuk ukuran mobil kecil 1.200 cc, tapi masih terasa ringan. Masukan tuas perseneling ke gigi 1, tuas perseneling mobil ini terasa kasar meskipun cukup rigid, berpindah gigi ke gigi berikutnya juga masih terasa tidak smooth.
Cruising di kecepatan rendah menggunakan mobil ini terasa cukup nyaman, suspensi Datsun GO terasa halus dibandingkan dengan mobil dikelasnya dan masih terasa seperti sebuah Nissan yang tipikal dengan bantingan suspensi empuk, tapi tetap saja guncangan mobil ini cukup terasa mengingat ukuran bannya yang lebih kecil.
Perlu diakui, dibandingkan dengan Datsun GO+ Panca yang pernah kami coba sebelumnya, mobil ini terasa sedikit lebih stiff, di kecepatan tinggi juga terasa lebih stabil dan membuat pengemudinya lebih percaya diri. Jika anda pernah menggunakan Datsun GO+ Panca, pasti anda akan merasakan perbedaan karakter suspensinya di kecepatan yang lebih tinggi.
Setir dari mobil ini sangat ringan, lingkar kemudinya juga terasa lebih kecil, radius putarnya baik dan yang paling menyenangkan pada mobil ini ada pada Electronic Power Steering (EPS)-nya yang bisa menyesuaikan dengan kecepatan kendaraan. Di kecepatan tinggi, Datsun GO Panca memiliki sensor yang bisa mematikan EPS sehingga membuat setirnya tidak terasa ngambang.
Soal performa mesin, mobil ini memiliki performa yang bisa diacungi jempol di putaran bawah. Kickdown dari gigi 1 dan pindah ke gigi 2, kita akan mendengar decitan ban depan karena mobil ini memiliki performa berlebih. Seperti performa diatas kertas, mesin mobil ini lebih responsif dibandingkan dengan Nissan March karena power to weight ratio yang lebih baik.
Ketika jarum speedometer menyentuh angka 80 kilometer perjam, performa mesin mulai menunjukan pengurangan tenaga. Mobil ini memang di desain untuk dalam kota dan efisiensi bahan bakar. Perseneling 1,2 dan 3 adalah angka terbaik untuk mobil ini jika anda ingin berkendara secara agressif, karena gigi 4 dan 5 nya bisa kami pastikan hanya untuk menghemat bahan bakar saja karena mesin terlalu berat jika diajak melakukan performa di rasio gigi tersebut.
Meskipun mobil ini lebih stabil di kecepatan tinggi dibandingkan dengan varian Datsun GO 3 baris jok, tetap saja mobil ini cukup ngeri ngeri sedap ketika dibawa di kecepatan tinggi. Saat kami memacu mobil ini di jalan tol, bodi mobil selalu limbung ketika ada kendaraan lain yang lebih besar menyalip kita atau saat kita salip, mobil ini sepertinya kurang aerodinamis dan terlalu ringan sehingga mudah goyah karena hambatan angin.
Bicara tentang pengendalian, tentunya kita tidak bisa berbicara banyak disini. Datsun GO Panca menggunakan ban yang sangat kecil dan kualitas ban paling buruk yang pernah ada. Dengan grade kualitas paling bawah yaitu “A” dan treadware 260, sebenarnya kita tahu bahwa mobil ini bukanlah mobil yang digunakan untuk keasyikan mengemudi, melainkan untuk daya tahan jarak jauh dari spesifikasi bannya. Maka tidak heran ketika mengemudi dengan mobil ini selain body roll yang cukup terasa, ban mobil terasa tidak menapak aspal sebagaimana mobil-mobil lainnya.
Sebenarnya mengendarai mobil ini masih lebih mending dibandingkan dengan duo Astra dari segi pengendalian, body rollnya masih lebih baik, handlingnya masih terasa lebih natural dan bodi mobil lebih nurut ketika kemudi kita arahkan, tapi untuk grip, jelas grip mobil ini masih terkendala di penggunaan ban yang terlalu PaHe, seharusnya Datsun tidak mengurangi kualitas ban mengingat ban adalah salah satu faktor yang sangat berpengaruh pada keselamatan berkendara. Saran kami, jika anda membeli Datsun GO Panca, ada baiknya segera ganti ban yang anda gunakan untuk keselamatan anda.
Kenyamanan
Tidak ada yang ingin kami utarakan terlalu banyak disini, berhubung ini adalah mobil murah yang mendapatkan sunatan hampir di segala faktor, tentunya kenyamanan bukanlah yang anda cari disini. To be honest, mobil ini memiliki getaran mesin yang cukup tinggi, peredaman suara mesin dan kabin yang payah. Namun dibandingkan dengan LCGC lainnya, peredaman suspensi mobil ini patut kami acungi jempol dibandingkan dengan Honda Brio atau duo Astra.
Kesimpulan Review dan Test Drive Datsun GO Panca
Jika bicara value for money, sebenarnya Datsun GO Panca hatchback tidak begitu value dengan fitur-fitur dan fungsionalitasnya dibandingkan dengan kompetitor. Memang mobil ini murah, tetapi jika diberikan fitur dan peningkatan kualitas di beberapa faktor mungkin harganya bisa menjadi sama atau lebih mahal dibandingkan dengan kompetitornya.
Contoh, ambillah Datsun GO Panca tipe T option tanpa body kit, lalu berikan velg racing dengan ukuran 14 inchi berikut ban, lalu ditambah electric mirror, power window belakang, 4 buah speaker, wiper belakang dan seat belt belakang yang lebih proper. Maka harga mobil ini bisa sama seperti komptitornya.
Tetapi selain berbicara value for money, kami sangat setuju bahwa mobil ini memiliki desain yang cantik, mesin mumpuni dan suspensi yang lebih baik dibandingkan dengan kompetitor. Apalagi Datsun Indonesia sudah melakukan beberapa improvement terkait kualitas mobil ini tanpa harus memberikan facelift terlebih dahulu.
Tetapi menurut pendapat kami, sebenarnya tanggung jika dengan harga yang sama atau menambah sedikit, kita bisa mendapatkan versi yang lebih panjang dari Datsun GO Panca dengan embel-embel plus. Jika anda tidak membutuhkan kursi baris ketiga, copotlah kursi baris terakhir dan anggap bahwa anda memiliki sebuah mobil dengan bagasi yang amat luas.
Agar lebih jelas, saksikan video review Datsun GO Panca hatchback dibawah ini
Read Next: Giorgio Armani Hadirkan Vespa 946 Emporio Armani yang Stylish dan Trendy