Test Drive 1.700 KM PHEV Chery #3 : Coba Tiggo 9 PHEV, Ternyata…

by  in  Berita & Cherry & Editorial
Test Drive 1.700 KM PHEV Chery #3 : Coba Tiggo 9 PHEV, Ternyata…
0  komentar

China, AutonetMagz.com – Setelah 2 hari berkendara menggunakan 2 buah kendaraan PHEV terbaru dari Chery yaitu Chery Tiggo 9 PHEV dan Chery Arrizo 8 PHEV, maka kami sampai di hari terakhir. Hari terakhir ini merupakan perjalanan yang bisa dibilang paling santai karena kami hanya berkendara melalui jalan tol menuju ke Wuhu, markas besar dari Chery. Lantas, bagaimana perjalanan kami di hari ketiga long trip sejauh 1.700 kilometer dari Guangzhou menuju ke Wuhu ini? Yuk kita bahas lebih lanjut.

Coba Driving Chery Tiggo 9 PHEV

Jadi, kami telah menempuh perjalanan panjang dari Guangzhou ke Sanming City di hari pertama dan perjalanan dari Sanming City ke Poyang lake di hari kedua. Kedua perjalanan tersebut punya cerita yang berbeda dan pengalaman yang tentunya juga berbeda. Di hari ketiga ini, kami memulai perjalanan cukup pagi dari Poyang Lake Avenue menuju ke area danau lagi untuk menikmati view yang gagal kami lihat semalam. Kali ini, kami kembali duduk di baris kedua dari Chery Arrizo 8 PHEV dan menikmati baris keduanya yang lega. Kami pun menghabiskan pagi kami di Poyang Lake dan menikmati udara yang sangat segar dan suhu yang sejuk serta sedikit rintik hujan.

Setelah itu, kami pun segera bergeser ke jalan tol dan bergerak ke Wuhu. Hanya saja, di tengah jalan, kami kembali mendapatkan kesempatan untuk duduk di belakang kemudi. Tak perlu lama berpikir, kami langsung meminta untuk berkendara menggunakan Chery Tiggo 9 PHEV lagi, namun kali ini kami yang menyetir. Jelas posisi berkendaranya sangat berbeda dengan Chery Arrizo 8, dimana Chery Tiggo 9 punya dimensi lebih bongsor yaitu hampir 5 meter dengan posisi duduk yang commanding. Dan kami pun mulai mengendarai mobil ini melewati jalan tol yang beberapa kali cuacanya berubah-ubah. Saat kami mulai berkendara, cuaca sedang hujan sedang dan kami berkendara dengan hati-hati.

Hybrid Dengan Perpindahan Yang Mulus

Namun, karena teknologi PHEV di Chery Tiggo 9 PHEV ini memadukan mesin dan dual motor (depan dan belakang), maka peforma mobil ini menggoda kami untuk push lebih jauh. Tak susah bagi kami untuk mencapai kecepatan 150 km/jam, walaupun kami harus langsung menurunkan kecepatan ke 120/130 km/jam supaya tidak melanggar aturan. Dan kabar baiknya, Chery Tiggo 9 PHEV memiliki fitur untuk membaca rambu batas kecepatan. Sehingga, jika kami terlena dan melebihi batas kecepatan, maka sistem akan mengingatkan dengan warning suara dan font merah pada speedometer. Sistem gerak AWD di mobil ini juga membuat mobil bisa menapak dengan maksimal di jalanan yang basah karena hujan.

Pergantian sistem gerak dari mesin ke motor, motor ke mesin, bahkan saat mode REEV menyala pun terbilang sangat halus. Malahan, kalau kami tidak memantau kinerja hybridnya di animasi pada head unit, kami agak kesulitas merasakan perpindahan modenya. Sebuah pendekatan yang positif untuk para pengguna yang masih awam dengan teknologi elektrifikasi seperti PHEV. Dan ini menunjukkan bahwa Chery mampun mengembangkan teknologi PHEV yang halus, dimana masih ada banyak pabrikan lain yang belum bisa memitigasi perpindahan mode dengan sehalus ini. Perjalanan pun ternyata hampir berakhir, dan tak terasa kami sudah melahap lebih dari 200 kilometer menggunakan Chery Tiggo 9 PHEV.

Kami pun sampai di Wuhu, dan setelah keluar dari tol kami berganti posisi lagi dengan driver kami. Rombongan lalu menuju ke Head Quarter Chery dimana kami disambut oleh karyawan Chery di HQ. Setelah mobil terparkir, kami langsung disambut oleh CEO brand Chery, Zhu Shaodong. Mr Zhu juga menggelar acara khusus untuk kami yang telah berhasil menempuh total 1.700 kilometer dari Guangzhou menuju ke Wuhu. Acara tersebut berupa pemberian plakat dan juga makan malam bersama serta saling sharing mengenai perjalanan serta kritik dan saran pada produk Chery. Secara umum, perjalanan ini sungguh berkesan bagi kami, tim AutonetMagz.

Kesimpulan : Indonesia Butuh PHEV Chery

Lantas, bagaimana kesimpulan dari perjalanan kali ini? Ada beberapa hal yang bisa kami simpulkan. Pertama, Chery memang serius dalam pengembangan teknologi elektrifikasi mereka. Chery sadar bahwa bukan mereka yang pertama kali memulai, namun mereka ingin mengejar ketertinggalan dari brand lain dengan matang. Dan itu dibuktikan dengan rasa berkendara dan teknologi di PHEV generasi ketiga dari Chery lewat Chery Tiggo 9 PHEV dan Chery Arrizo 8 PHEV. Kesimpulan kedua, kami masih berpegang teguh, bahkan makin teguh, bahwa PHEV adalah transisi paling ideal dari ICE menuju ke BEV. Penggunanya bisa memanfaatkan segala keunggulan EV di mobil ini, namun tanpa perlu ada range anxiety.

Selain itu, PHEV juga bisa menumbuhkan habit baru yaitu charging di rumah. Sebuah kebiasaan yang tak umum jikalau sebelumnya kalian menggunakan ICE. Dan tak berhenti sampai di sana, dengan teknologi PHEV, maka range total yang bisa ditempuh oleh mobil pun meningkat drastis di atas 1.300 kilometer. Cocok untuk keluarga yang ingi bepergian jauh, ataupun kalian yang memang sering roadtrip dengan jarak yang jauh. Dan kami pun berharap, Indonesia lewat Pemerintahan yang baru juga bisa memberikan insentif ataupun benefit tambahan untuk teknologi hybrid, termasuk PHEV. So, itulah cerita perjalanan 1.700 kilometer kami di acara “Chery Road to Next Generation Plug-in Hybrid”. Bagaimana menurut kalian, kawan?

Rangkaian Cerita Perjalanan Touring PHEV Chery

Read Prev:
Read Next: