Suzuki Across Kembaran Toyota RAV4, Suzuki Rasa Toyota?

by  in  Berita & International & Mobil Baru
Suzuki Across Kembaran Toyota RAV4, Suzuki Rasa Toyota?
0  komentar

AutonetMagz.com – Sejak Toyota membuat Toyota Glanza yang aslinya hanya Suzuki Baleno ganti logo di India, kami merasa pasti akan ada kerjasama lainnya antara Toyota dan Suzuki. Betul saja, sebab Suzuki sudah meminta kepada Toyota agar boleh me-rebadge RAV4 Prime dan menjualnya sebagai sebuah Suzuki. Perkenalkan, ini adalah Suzuki Across yang merupakan kembaran Toyota RAV4 dan yang kita lihat adalah versi plug-in hybrid.

Artinya, di balik kap mesin ada mesin 2.500 cc 4 silinder 173 hp dan dibantu 2 motor listrik untuk roda depan dan belakang. Motor listrik depan bertenaga 180 hp, sementara yang belakang 54 hp. Suzuki tidak bilang berapa hasil tenaga kombinasinya, tapi kalau merujuk spek Toyota RAV4 Plug-In Hybrid yang jadi kembarannya, mungkin sekitar 302 hp alias lebih dari 3 kali lipat tenaga Suzuki Ignis. Oh ya, dengan motor listrik di masing-masing as roda, berarti mobil ini AWD.

Karena aslinya Toyota, Suzuki enggan menyebut AWD-nya sebagai AllGrip, melainkan tetap e-Four seperti di Toyota Alphard Hybrid. Sistem ini bisa membagi torsi depan:belakang dengan perbandingan 100:0 atau 20:80 berkat sistem manajemen AWD terintegrasi yang mengatur bukaan gas, waktu perpindahan gigi dan setir. Karena ia mobil plug-in hybrid, ia bisa dihubungkan ke stop kontak dan diisi daya oleh listrik PLN.

Suzuki tidak bilang berapa lama mengisi baterainya dari kosong sampai penuh, tapi pada Toyota RAV4, waktu pengisian dayanya sekitar 5 jam 30 menit. Suzuki Across diklaim bisa berjalan dengan tenaga listrik saja sejauh 75 km dengan kecepatan maksimum 135 km/jam sebelum harus menyalakan mesin 2.500 cc-nya. Teknologi plug-in hybrid Suzuki Across tidaklah seperti Mitsubishi Outlander PHEV, melainkan lebih mirip dengan BMW i8 atau Toyota Prius Prime.

Saat melakukan prosesi rebadge, rupanya Suzuki ingin sedikit membedakan muka Suzuki Across dari Toyota RAV4. Jika muka Toyota RAV4 mirip orang cemberut atau marah, Suzuki Across tampil dengan muka lebih kalem sedikit. Lampu LED depannya lebih pipih daripada kepunyaan RAV4, tapi sejatinya lampu ini diambil dari Toyota Wildlander. Gril trapesium RAV4 diganti dengan gril tipis dengan logo Suzuki. Bumper depan baru dengan air dam besar dan sepasang lampu kabut.

Selain dari muka dan pelek baru, perbedaan eksteriornya benar-benar hanya di situ saja. Pada bagian samping dan belakang, Suzuki Across dan Toyota RAV4 baru amat sangat mirip. Emblem “Plug-In Hybrid” di fender saja masih emblem dari Toyota. Interior Suzuki Across juga tidak mengalami perbedaan banyak dari Toyota RAV4 selain desain panel instrumen dan logo setir baru. Koneksi Apple CarPlay dan Android Auto pun sudah tersedia.

Sistem keselamatan canggih macam Pre-Collision System, Lane Tracing Alert supaya mobil tidak keluar jalur, Dynamic Radar Cruise Control untuk jaga jarak dengan mobil depan dan Rear Crossing Traffic Alert untuk mengantisipasi sesuatu yang muncul mendadak di belakang juga sudah ada, persis Toyota RAV4. Sedikit soal RAV4, Toyota RAV4 Prime yang jadi kembaran Suzuki Across sebenarnya sudah berhenti menerima pesanan di Jepang untuk tahun 2020 ini.

Dengan target 300 unit per bulan untuk Toyota RAV4 Prime, nampaknya target sudah terpenuhi – atau bahkan sold out – sehingga Toyota menutup buku pemesanan. Selain itu, Toyota beralasan jika stok baterai 2020 tidak cukup jika pesanan tidak dibuka. Produksi baterai tahun 2021 harus menunggu subsidi dan pajak tahun depan dan jika konsumen benar-benar mau inden, paling tidak harus menunggu sekitar 8 bulan di Jepang.

Jika Toyota RAV4 Prime saja kewalahan menerima orderan, pasti alokasi Suzuki Across juga terpengaruh karena bagaimana pun juga, produksi utamanya ada di Toyota. Suzuki Across akan diperkenalkan untuk pasar Eropa dulu pada musim gugur mendatang, berikut pengumuman harganya nanti. Hmm… Baru nih ya, SRT, Suzuki Rasa Toyota, bukan TRD alias Toyota Rasa Daihatsu. Apa opinimu? Sampaikan di kolom komentar!

Read Prev:
Read Next:

Hillarius Satrio Seorang pehobi otomotif yang masih mengunyah bangku kuliah. Sangat menyukai mobil yang bisa lari kencang, khususnya mobil sport Jepang. Sekarang juga sedang menggeluti dunia desain mobil, diawali dengan dunia modifikasi digital atau bisa disebut "Digimods" dan berlanjut ke membuat mobil di aplikasi 3 Dimensi. | twitter: @hillsatrio