AutonetMagz.com – Melihat booming-nya Wuling Air EV secara tidak terduga membuat beberapa pabrikan ‘panas’ dan mengeluarkan mobil serupa. Sebut saja DFSK dengan Seres E1, yang tak lama langsung di-counter dengan Wuling Air EV Lite sebagai mobil listrik termurah di Indonesia. Nah, karena Wuling Air Ev terlalu kecil bagi sebagian orang, belum lama ini Wuling juga meluncurkan Wuling Binguo. Nah, Chery apakah tidak mau terjun ke segmen ini, apalagi saat IIMS 2022 pernah memajang Eq1.
Dalam Tahap Pertimbangan
Rifkie Setiawan selaku Head of Public Relations dari PT Chery Sales Indonesia mengungkapkan, untuk saat ini masih banyak pertimbangan dari Chery untuk tidak menjual mobil listrik berukuran kecil seperti Wuling Air EV. Pihaknya juga masih melakukan berbagai studi, namun, bukan tak mungkin lini mobil listrik mungil tersebut juga akan dipasarkan juga di Indonesia. “Kita ada eq series. Ada eq1 yang pernah kita pajang (IIMS 2022). Kita gak bisa bilang enggak (untuk bermain di segmen mini ev). Untuk saat ini masih belum,”
“Pertimbangan kita yang priority adalah brand image. Kedua brand trust, dan orang perlu waktu untuk trust ini. Kita kan baru setahun, minimal 3-5 tahun lah. Jadi orang sudah bisa merasakan durability, experience service nya, after sales, dan lain-lain. Baru lah muncul trust, Setelah trust, kita gampang mau jual apapun. Yang penting, pilar dari brand value yang kita tanam di produk2 kita. Harus produk yang fashionable advance teknologi, harus advance quality. Maka itu, itu juga kenapa tiggo 4 belum kita rilis,” papar Rifkie.
Masih Wait & See
Mengingat Wuling Air EV sendiri belum berusia 2 tahun di pasar Indonesia, wajar bila mereka masih wait n see mengenai segmen ini. Karena, untuk penggunaan jangka panjang sendiri juga masih belum bisa diprediksi bagaimana kondisinya seperti baterai dan printilannya. Tentunya gak mau kan, kejadian seperti Chery QQ terulang kembali. Apalagi, Hype mobil listrik ini juga bisa saja menurun di beberapa waktu kedepan.
Sebagai informasi, Chery EQ1 menggunakan baterai berkapasitas 30,6 kWH. Powertrain tersebut mampu menghasilkan tenaga 40 hp dengan torsi 120 Nm. Pengisian dayanya memerlukan waktu 30-80 menit dan mampu menempuh jarak 301 km saat baterai terisi penuh. Bagaimana menurut kalian, cocokkah bila mobil ini dipasarkan di Indonesia? sampaikan di kolom komentar
Read Next: Neta Arista Tebet Lakukan Serah Terima Unit Kepada Konsumen Pertamanya