AutonetMagz.com – Tahukah kalian jikalau penjualan mobil di China sejak tahun 1990 silam hingga beberapa tahun terakhir ini selalu naik dan tidak pernah turun? Yap, prestasi inilah yang membuat China menjadi pasar otomotif terbesar yang ada di dunia saat ini, yang juga membuat banyak pabrikan dari luar China berbondong – bondong berinvestasi di Negeri tirai Bambu ini. Namun dalam tempo beberapa bulan terakhir ini penjualan mobil di China mengalami fase negatif, yaitu menurun. Dan penurunan ini menjadi yang pertama sejak tahun 1990.
Nah, kondisi ini nampaknya cukup membuat Pemerintah China menaruh perhatian khusus. Dan tak hanya memberikan perhatian saja, Pemerintah China pun mengambil beberapa kebijakan untuk mengembalikan pertumbuhan kendaraan di China menjadi positif lagi. Salah satu kebijakan yang diambil pada awal tahun ini adalah pemotongan tarif pajak untuk kendaraan baru. Namun pihak Pemerintah China nampaknya merasa bahwa kebijakan tersebut masih kurang bisa memberikan efek langsung pada peningkatan penjualan mobil di China. Salah satu masalah utama dengan pertumbuhan kendaraan yang selalu positif ada pada populasi mobil yang tinggi.
Oleh karenanya, China perlu mengurangi populasi mobil di dalam negeri dengan cara melemparkannya keluar negeri. Dan kebijakan ekspor mobil bekas pun akhirnya diambil oleh Pemerintah China. Kementerian Perdagangan China telah memberikan ijin pada 10 kota di China termasuk Beijing, Shanghai. dan Guangdong untuk melakukan ekspor mobil bekas dari daerah mereka. Saat ini, pihak Pemerintah China sedang menentukan perusahaan yang nantinya bakal bekerja khusus untuk menangani proses ekspor dan juga melakukan pengetesan serta Quality Control pada mobil bekas yang akan diekspor keluar dari China.
Lantas, selain jumlah populasi, salah satu alasan mengapa pihak Pemerintah China memilik mengekspor mobil bekas karena pasar mobil bekas di China tak terlalu masif. Dengan harga yang bersaing, konsumen di China cenderung memilih untuk membeli mobil baru daripada mobil bekas. Belum jelas kemana pihak China bakal melakukan ekspor mobil bekas tersebut, namun kecil kemungkinan akan dilakukan ke Indonesia karena di Tanah air sendiri kebijakan impor mobil bekas tergolong cukup ketat. Impor barang modal bekas seperti mobil bekas hanya bisa dilakukan oleh perusahaan pemakai langsung, perusahaan rekondisi, dan perusahaan manufakturing.
Jadi, bagaimana menurut kalian, kawan?
Read Next: Sambut Mudik Lebaran 2019, Honda Siapkan Program & Layanan Siaga