Merk Jepang Mulai Kelimpungan di Thailand, Efek Brand China?

by  in  Berita & Honda & International
Merk Jepang Mulai Kelimpungan di Thailand, Efek Brand China?
0  komentar

AutonetMagz.com – Dalam beberapa bulan ke belakang, kami telah mendengar cukup banyak kabar kurang menyenangkan dari pabrikan Jepang yang ada di Thailand. Ada sejumlah brand yang memutuskan untuk menutup pabrik mereka yang ada di Negeri Gajah Putih. Padahal, kalau kita ingat, sekitar 7 atau 8 tahun lalu investasi pabrikan Jepang ke Thailand terbilang masif. Lantas, apa yang terjadi? mengapa pabrikan Jepang berbondong-bondong menutup pabrik di Thailand?

Pabrikan Jepang Merana?

Yap, semuanya bermula di pertengahan tahun ini dimana Subaru secara mengejutkan menutup pabrik mereka di Thailand. Langkah ini diambil karena penjualan Subaru di Thailand terus menurun. Hal yang sama juga dilakukan oleh Suzuki Motor Thailand, dimana mereka juga akan menutup pabrik perakitan di Negeri Gajah Putih tersebut. Alasannya? Sama, Suzuki juga merasa bahwa penjualan mereka di Thailand terus menerus menurun. Padahal, Suzuki memiliki produk di segmen Thai Eco Car yang semacam LCGC di Indonesia. Namun nampaknya kondisi tersebut tidak menolong Suzuki.

Dan yang terbaru adalah Honda, dimana mereka sebenarnya masih mencatatkan penjualan yang lumayan. Namun, jikalau melihat utility pabrik mereka yang hanya 55% dari 2 pabrik, agaknya cukup berat untuk mempertahankan salah satunya. Dan kami pun mendengar desas desus bahwa akan ada 1 pabrikan asal Jepang lainnya yang juga akan mengikuti langkah serupa. Nama yang muncul dalam rumor tersebut adalah Nissan, yang kemungkinan juga akan meninjau ulang produksi mereka di Thailand. Kondisi ini jelas merupakan warning yang sangat jelas bagi pabrikan ada Negeri Sakura. Ada apa dengan mereka?

Marketshare Digerus Brand China

Usut punya usut, seluruh kondisi ini berpatok pada penjualan mereka yang terus menurun dan tergerus oleh pendatang baru. Tentunya kita semua paham bahwa pendatang baru tersebut adalah brand-brand asal Tiongkok. FYI, Thailand hampir selalu menjadi tujuan utama dari brand asal Tiongkok untuk menanamkan modal dan investasi dalam beberapa tahun terakhir. Mulai dari GWM, BYD, NETA, Changan, GAC, dan masih banyak brand lainnya. Dan masifnya brand asal Tiongkok yang berinvestasi di Thailand membuat nilai tawar produk mereka jadi lebih menggiurkan. Alhasil, marketshare pun tercaplok oleh brand asal China.

Bagaimana dengan Indonesia? Walaupun 5 besar pabrikan masih dipegang oleh Jepang, namun kehadiran brand China memang terus menggerogoti kue di segmen otomotif. Hanya saja, kita perlu perhatikan pola perkembangan industri ini ke depannya. Mengapa? Karena pasar Indonesia cukup unik, terutama terkait brand image. Jadi, bagaimana menurut kalian?

Read Prev:
Read Next: