Isuzu Panther Hanya Tinggal Menunggu Hukuman Mati

by  in  Berita & Isuzu & Merek Mobil
Isuzu Panther Hanya Tinggal Menunggu Hukuman Mati
0  komentar

AutonetMagz.com – Siapa yang tak kenal dengan sosok legendaris yang membuat Isuzu dijuluki sebagai ‘Rajanya Diesel’? Jika kalian tak mengenal sosok ini, bisa jadi kalian masih baru terjun di dunia otomotif. Yap, nama Isuzu Panther memang sangat dikenal di tanah air kita tercinta. Eksistensinya sebagai rival dari Toyota Kijang sejak awal 90 an membuat mobil ini menjadi antitesis yang pas untuk MPV milik Toyota tersebut. Sayangnya, jika Toyota Kijang terus berinovasi hingga detik ini, Isuzu malah mandek dengan Isuzu Panthernya. Malahan, nasib dari mobil ini nampaknya sudah jelas suram.

Saat ini, Isuzu Panther seolah menantikan hukuman mati yang akan dijatuhkan dalam beberapa tahun ke depan. Hal ini ditengarai karena masalah peraturan Emisi yang susah untuk dipenuhi oleh mesin diesel milik Isuzu Panther. Seperti yang kita tahu, tahun 2021 Indonesia akan emmasuki standar emisi mesin Diesel Euro4, dan jika Isuzu Panther tak bisa membuat mesinnya fit in dengan regulasi tersebut, maka suka tak suka Isuzu Panther harus disuntik mati. Nah, pertanyaannya, apakah pihak Isuzu tak berniat untuk menyelamatkan sosok Isuzu Panther? Toh, mobil ini adalah salah satu mobil yang lejen di Indonesia.

Mengutip dari CNN Indonesia, General Manager Marketing Division Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), Attias Asril menyebutkan bahwa pasar MPV di Indonesia makin lama makin menurun, dan jikalau Isuzu Panther harus menggunakan mesin baru di tahun 2021, maka jelas investasi yang perlu dilakukan akan menelan biaya yang besar. Sehingga, dengan kata lain pihak Isuzuk tak akan mengembangkan mesin baru untuk Isuzu Panther, yang mana dipastikan tak akan lolos Euro4 dan sesegera itu pula akan berhenti eksistensinya di tanah air. Attias pun menyebutkan bahwa saat ini eksistensi Isuzu Panther hanya ada di Indonesia saja.

Komoditas Komersial Menjadi Tumpuan Utama Isuzu Saat ini

Namun, Isuzu Indonesia sendiri lebih banyak berkutat di segmen komersial, dan tentunya titik berat mereka ada di segmen tersebut. Nah, jikalau eksistensi Isuzu Panther hanya ada di Indonesia, maka jikalau ada pengembangan, berarti akan dikhususkan untuk pasar Indonesia, yang mana akan membebani Isuzu Indonesia dengan biaya yang tak murah. Jadi, Attias pun menyebutkan jika memang tak ada mesin baru, dan penjualan Isuzu Panther terbentur Euro4, maka jelas di titik itulah Isuzu Panther akan resmi dihentikan penjualannya. Namun pihaknya tak menutup kemungkinan untuk terjun di segmen MPV dengan mesin baru di kemudian hari.

Sayang sekali jikalau Isuzu Panther harus dibunuh eksistensinya di tanah air. Namun apa daya, pihak Isuzu yang kini omsetnya mayoritas di segmen komersial pun tentunya punya banyak pertimbangan. Jadi, kalau menurut kalian bagaimana?

Read Prev:
Read Next: