Isuzu MU-X Facelift Hadir di GIIAS Tanpa Mesin 1.900 cc

Jakarta, AutonetMagz – Di GIIAS 2016 mendatang, Isuzu akan melakukan update terhadap mobil penumpang mereka yang kini menjadi mobil terlaris Isuzu, yaitu Isuzu MU-X. Seperti yang kita ketahui, Isuzu MU-X facelift 2016 di Thailand kini memiliki mesin baru yang lebih kecil dengan 1.900 cc namun lebih bertenaga dibandingkan dengan mesin 2.500 cc.

Isuzu MU-X yang di impor langsung dari Thailand ini nantinya akan tetap dibekali mesin 2.500 cc seperti yang kita kenal saat ini, mesin tersebut memiliki tenaga sebesar 136 PS dan torsi 320 Nm. Mesin tersebut memang punya tenaga yang sudah tertinggal dibandingkan dengan kompetitornya seperti Mitsubishi Pajero Sport Dakar dan Toyota Fortuner dengan GD engine, namun ketangguhan mesin mobil ini sudah teruji di berbagai medan dan sangat irit ketika kami uji.

Sedangkan mesin 1.900 cc yang dimiliki oleh Isuzu MU-X justru memiliki tenaga dan torsi lebih besar, bagaimana tidak besar? Tenaga mesinnya mencapai 150 PS atau hanya berbeda 4 PS saja dibandingkan dengan Pajero Sport Dakar, torsinya juga lebih besar 30 Nm dibandingkan dengan mesin 2.500 cc dan di claim lebih hemat bahan bakar serta ringan. Tidak hanya di mesin saja, transmisinyapun juga ikut berbenah menjadi 6 percepatan Revtronic menggantikan transmisi automatic 5 percepatan.

Alasan Isuzu enggan memasukan mesin 1.900 cc Ddis ke Indonesia lantaran bahan bakar diesel di Indonesia yang belum memenuhi regulasi Euro 4, padahal standar bahan bakar yang dibutuhkan oleh Isuzu MU-X 1.900 Ddis cukup tinggi. FYI, Di Indonesia bahan bakar diesel yang tergolong baik hanya baru mampu memenuhi standar Euro 3, itupun belum tersedia di seluruh pom bensin milik BUMN.

Standar spesifikasi bahan bakar diesel dengan EURO 3 sangat berbeda jauh dengan EURO 4. Memang, antara Euro 3 hingga Euro 5, bahan bakar diesel dengan regulasi yang sama-sama memiliki Cetane Number minimal sebesar 51 saja. Namun kadar sulfur antara Euro 3, 4 dan 5 sangat jauh perbedaannya. Standar Euro 3 (tahun 2000) mewajibkan bahan bakar memiliki kadar sulfur kurang dari 300 ppm, sedangkan Euro 4 (tahun 2005) kurang dari 50 ppm dan untuk Euro V (tahun 2009) kurang dari 10 ppm. Cukup signifikan bukan? Daripada nanti bermasalah, menurut kami lebih baik tidak nekat memasukan mesin diesel modern dengan bahan bakar purbakala.

Oke, sampai disitu saja kita berbicara soal mesin dan bahan bakar yang tidak akan ada habisnya. Sekarang mari kita bahas tentang facelift. Isuzu MU-X untuk versi Indonesia nantinya akan memiliki wajah yang sama dengan versi Thailand. Bedanya tidak banyak, contoh penggunaan warna lower body yang lebih cerah, lampu LED DRL yang pindah sebelah foglamp dan tentu saja penggunaan velg baru yang lebih macho dan ganteng.

Kemudian ada perubahan kecil pada bentuk cover spion dan penambahan shark fin antenna di bagian belakang yang menggantikan antena model tiang panjang di bagian depan mobil. Sisanya nyaris tidak ada yang berubah, berbeda dengan Chevrolet Colorado yang memiliki ubahan luar dalam lebih banyak.

Masuk ke dalam interiornya, menurut sumber kami Isuzu MU-X akan memiliki head unit baru dan bentuk kursi baru yang lebih mewah dan nyaman. Fitur yang ditambahkan di mobil ini salah satunya adalah Hill Start Assist, dimana model sebelumnya baru dilengkapi dengan Electronic Stability Control saja.

Di Thailand sendiri, Isuzu MU-X mendapatkan update yang minor selain mesin yang lebih menjanjikan. Contohnya Isuzu MU-X di varian tertingginya kini punya rear parking camera, elctrochromatic rear view mirror, roof monitor untuk penumpang belakang dengan ukuran 10 inchi dan beberapa logo MU-X di dalam interior kini menghiasi kabin agar terasa lebih mewah.

Oke, mari kita lihat sisi baiknya. Isuzu MU-X dengan mesin lama ini tentunya membuat harga Isuzu MU-X tetap terjangkau dan kita tidak perlu meragukan kualitasnya. Dibandingkan dengan kompetitornya yang memiliki harga nyaris 500 jutaan, tentu saja Isuzu MU-X masih memiliki daya tarik tersendiri mengingat value for money yang ditawarkan. Penasaran dengan Isuzu MU-X facelift 2016? Tunggu di GIIAS ya!