Hiroshima, AutonetMagz.com – Dalam trip ke Japan Mobility Show (JMS) 2023 kemarin, kami mendapatkan kesempatan untuk bergeser ke Hiroshima yang notabene merupakan markas dari Mazda. Dan di kota ini, kami bertemu langsung dengan 2 orang penting yang berhasil merumuskan value Jinba Ittai Mazda. Keduanya adalah Yasuyoshi Mushitani dan Tetsu Kasahara. Dan kami pun berdiskusi mengenai bagaimana mereka bisa menerapkan Jinba Ittai pada jajaran SUV Mazda. Cekidot.
Belajar Human Sense Untuk Mobil
Kesempatan spesial bertemu dengan the fathers of Jinba Ittai ini pun tidak kami sia-siakan. Dimana ada sejumlah pertanyaan yang kami sampaikan pada keduanya. Pertanyaan paling utama yang kami tanyakan adalah mengenai bagaimana cara mereka menerapkan prinsip Jinba Ittai di sebuah SUV. Seperti yang kita ketahui bersama, SUV identik dengan mobil yang tidak fun dan cenderung bland. Namun, Mazda berhasil membuat SUV-SUV yang asyik dikendarakan tanpa perlu mengorbankan kenyamanan pula. Mushitani-san pun memaparkan pada kami bahwa pendekatan yang benar jadi kunci terpenting bagaimana Jinba Ittai bisa diterapkan.
Beliau menyatakan bahwa mempelajari mobil juga harus mempelajari manusianya. Oleh karenanya, human sense di mobil jadi poin penting yang harus diterapkan. Mushitani-san memaparkan bahwa ada 1 value penting yang dipelajarinya dan diterapkan pada mobil-mobil Mazda. Value tersebut terkait dengan kondisi natural saat manusia berjalan. Saat manusia berjalan, sebenarnya ada gerakan naik dan turun dari badan yang secara kasat mata tidak nampak. Namun, di saat yang sama, mata manusia akan membuat gerakan tersebut tidak terasa, sehingga saat kita berjalan terasa natural. Nah, prinsip ini jugalah yang diterapkan saat mereka membuat chassis mobil.
Mazda Manfaatkan Keunikan SUV
Pada mobil-mobil yang sporty, mereka memberikan sentuhan human sense tersebut sehingga pengendara merasa tidak terpisah dari mobil. Rasa natural tersebut dirasakan seperti halnya sang pengemudi sedang berjalan dengan kakinya sendiri. Sedangkan di SUV, kondisinya sedikit unit. SUV umumnya lebih tidak stabil karena bentuk body yang tinggi dan bongsor. Namun, ketidak stabilan dari SUV tersebut justru dimanfaatkan oleh Mazda untuk memberikan rasa natural seperti orang berjalan pada umumnya. Itulah alasan utama mengapa mobil-mobil Mazda terasa fun dan unity. Aspek human sense jadi nilai penting yang nampaknya tak banyak dilakukan brand lain.
Jadi, bagaimana menurut kalian?
Read Next: Nissan Tingkatkan Nilai Investasinya Demi Dua SUV dan Mesin Turbo Baru