Autonetmagz.com – Indonesia dan Jepang terus meningkatkan kerja sama dalam pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM) pada industri otomotif. Langkah ini untuk meningkatkan daya saing dan inovasi industri otomotif di tanah air agar semakin kompetitif di kancah global. Berdasarkan peta jalan Indonesia Making 4.0, industri otomotif merupakan salah satu sektor yang mendapat prioritas pengembangan untuk menjadikan Indonesia sebagai bagian dari 10 negara yang memiliki perekonomian terkuat di dunia pada 2020.
Kembangkam Kompetensi SDM
Untuk mencapai target tersebut, maka diperlukan ketersediaan SDM yang terampil dan andal dalam penggunaan teknologi terkini sesuai perkembangan era industri 4.0. “Kementerian Perindustrian terus mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Jepang dalam rangka pengembangan kompetensi SDM sektor industri otomotif,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat menghadiri Pembukaan Training Of Trainer Lean Manufacturing Automation secara virtual di Jakarta, Selasa (27/7) lalu.
Menperin menjelaskan, Indonesia memiliki potensi besar, dengan ditopang sebanyak 21 industri kendaraan bermotor roda empat atau lebih dengan nilai investasi sebesar Rp 71,35 triliun untuk kapasitas produksi sebesar 2,35 juta unit per tahun, dan menyerap tenaga kerja langsung sebesar 38 ribu orang, serta lebih dari 1,5 juta orang yang bekerja di sepanjang rantai nilai industri tersebut. CEO Lexer Reserch Inc, Masahiro Nakamura mengemukakan, akan mendukung peningkatan kapasitas SDM melalui pelatihan untuk dosen, instruktur, praktisi industri dan mahasiswa serta memberikan kuliah di Politeknik STMI Jakarta.
Ubah Aspek Kehidupan Manusia
Berikutnya, Institut Otomotif Indonesia (IOI), Gabungan Industri Alat-alat Mobil dan Motor (GIAMM), PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Cikarang Technopark, ATMI Cikarang, serta Omron Manufacturing Indonesia (OMI) yang dikordinasikan oleh IJB Net Indonesia. “Dalam menjawab tantangan penyediaan SDM unggul yang mampu beradaptasi dengan teknologi indusri 4.0 ini adalah contoh baik wujud kolaborasi antara unit pendidikan, indusri, asosiasi dan pemangku kepentingan terkait,” ungkap Iken.
Duta Besar Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi memaparkan, transformasi industri 4.0 tidak hanya merombak aspek industri, bahkan juga mampu mengubah berbagai aspek dalam kehidupan manusia. “Indonesia punya pasar dalam negeri yang kuat, dan memiliki banyak talenta dari jumlah sekolah, lembaga pendidikan, dan universitas yang ada, sehingga tersedianya pool of talent. Oleh karena itu, kerja sama dengan Pemerintah Jepang melalui program JICA dalam meningkatkan kompetensi SDM industri ini sangatlah tepat,” ujarnya.
Jadi, bagaimana menurut kalian?
Read Next: Toyota Land Cruiser FJ40 Dapat Kado 70 Tahun Dari Gazoo Racing