AutonetMagz – Perusahaan pembuat Airbag yang pernah hadir di era awal 2000-an ternyata membawa petaka bagi banyak merek mobil di Amerika Serikat karena telah menewaskan beberapa orang yang disebabkan oleh Airbag mereka yang dibuat oleh perusahaan Jepang, Takata.
Airbag buatan Takata tersebut dapat mengembang melampaui batas ambang ledakan airbag normal dan berpotensi melemparkan material besi tajam yang dapat melukai hingga mematikan pengemudi ketika airbag Mengembang.
Kasus ini sebenarnya bukan kasus baru, karena mobil yang ditarik mulai dari tahun 2001 – hingga tahun 2011, Honda adalah salah satu pabrikan yang setia menggunakan Airbag buatan Takata di setiap produk-produknya untuk jangka waktu yang sangat lama dalam kasus ini.
Karena sudah hadir sejak tahun 2001, tercatat 139 terjadi cedera serius yang diakibatkan benda metal tajam yang keluar dari airbag dan melukai tubuh pengendara, bahkan 2 orang meninggal karena hal tersebut.
Salah satu korbannya adalah Ashley Parham, pengemudi 18 tahun yang menabrak mobil lain di lahan parkir dengan kecepatan rendah, karena mendeteksi adanya tumbukan depan, airbag mengembang dan membuat serpihan besi tajam keluar dari Airbag. Serpihan besi tajam tersebut mengenai leher Ashley dan menyebabkan ia meninggal di tempat karena kehabisan darah.
Korban lainnya adalah Gujrit Rathore yang berumur 33 tahun, ia juga kehabisan darah karena terkena serpihan besi tajam di bagian leher dan meninggal secara mengenaskan di depan kedua anaknya. Sialnya, kedua mobil yang menyebabkan kedua orang tersebut meninggal memiliki jenis dan tahun yang sama, yaitu Honda Accord tahun 2001.
Keluhan pengguna terhadap Airbag ini sebenarnya sudah terjadi di tahun 2004 silam kepada Honda, dan Honda sendiri telah menghadapi beberapa tuntutan airbag ini di pengadilan. Sayangnya Honda tidak melakukan recall apapun hingga tahun 2008, di tahun 2008 barulah mereka melakukan recall terhadap 4.000 Civic dan Accord mereka lantaran masalah Airbags, dan memberikan laporan kepada perusahaan pembuatnya, Takata.
Setelah tahun 2008, Honda terus melakukan recall terhadap produk-produknya yang menggunakan Airbag buatan Takata dan mencapa 440.000 unit di tahun 2010. Sehingga bisa dibilang Honda dan Takata telah mengetahui masalah ini selama bertahun-tahun tapi mereka saling menjaga rahasia agar Takata tidak melakukan ganti rugi terhadap brand lain yang menggunakan produk Airbag dari Takata.
Persengkongkolan antara Honda dan Takata ini rupanya terendus oleh NTHSA dan akhirnya NTHSA meminta seluruh pabrikan yang menggunakan Airbag buatan Takata untuk melakukan recall. Padahal jika Honda dan Takata mau mengakui bahwa terjadi kesalahan pembuatan pada Airbag mereka, seharusnya recall tersebut sudah dilakukan beberapa tahun lalu.
Namun meskipun Honda telah melakukan recall terlebih dahulu, ternyata recall di tahun 2014 ini juga menimpa unit-unit Honda lainnya seperti Honda Accord keluaran 2001-2007, Honda Civic 2001 – 2005, Honda CR-V 2002 – 2006, Honda Element 2003 – 2011, Honda Odyssey, Honda Pilot, Honda Ridgeline, Acura MDX dan TL. Dan Honda menempati jumlah tertinggi recall airbag sebanyak 2.8 juta unit di Amerika Serikat.
Dan produsen lain yang melakukan recall terdiri dari Toyota dengan jumlah 778 ribu unit, BMW dengan 573 ribu unit, Nissan dengan 437 ribu unit, General Motors dengan 133 ribu unit, Mazda dengan 18 ribu unit dan Subaru dengan 8 ribu unit saja.
Lalu bagaimana dengan Indonesia? Untuk saat ini recall untuk masalah Airbag hanya terjadi di Amerika saja, belum menyentuh negara lain di luar Amerika Serikat. Namun investigasi sedang berjalan untuk mengetahui apakah gejala ini akan berimbas ke mobil yang dijual diluar Amerika Serikat atau tidak.
Read Next: Kawasaki Vulcan : Moge Ganteng Dengan Harga Terjangkau Dengan Basis ER6-n