AutonetMagz.com – Bicara soal mobil performa tinggi yang jadi ujung tombak sebuah merek mobil, ada karakteristik yang kuat di mana bisa membuat mobil ini dan itu benar-benar berbeda. Dari perbedaan karakter yang ada di setiap mobil, akan jadi menarik sekali untuk membandingkan satu mobil kencang dengan mobil kencang lainnya, baik itu saat ngobrol santai di kafe bersama sesama penggila mobil atau perbandingan serius di atas aspal.
Mungkin kira-kira begitu saat saya melihat bagaimana Autocar membandingkan Dodge Challenger Hellcat, Porsche 911 Turbo S dan Nissan GT-R. Tiga-tiganya mobil kencang, tapi semuanya punya cara masing-masing untuk terlihat kencang dan berlari kencang. Mulai dari Dodge Challenger Hellcat, muscle car bertenaga 707 hp-an dengan mesin 6.200 cc V8 plus supercharger di balik kap mesin, diklaim sebagai jagonya lintasan lurus dengan gaya yang tidak beda dibanding Challenger lawas.
Tapi si kucing neraka ini beratnya bisa bikin ngilu juga, karena mencapai 2 ton lebih, sementara 2 mobil lainnya beratnya bahkan tidak sampai 1,8 ton. Selain itu, dengan banderol yang sedikit lebih terjangkau daripada Nissan dan Porsche, tipikal muscle car sejenis ini biasanya masih bisa dibuat lebih refine lagi, terutama saat dipacu di kec epatan tinggi dalam waktu yang lama. Selain itu, ada stereotip yang melekat di nyaris semua muscle car Amerika : muscle car susah belok.
Bagaimana dengan Nissan GT-R? Yah, sejak menanggalkan nama Skyline, Nissan GT-R berubah total saat berganti dari generasi R34 ke R35. Bayangkan sang Godzilla yang sudah diperkuat dengan senjata canggih dari Gundam RX-78, seperti itulah kira-kira evolusi Nissan GT-R R35 dari R34. Contoh simpel, ban Nissan GT-R tidak diisi dengan angin biasa, melainkan dengan nitrogen, karena nitrogen lebih stabil tekanannya dibanding udara biasa.
Mesin 3.800 cc V6 twin turbonya pun tidak kalah monster dibanding supercar yang jauh lebih bergengsi, karena dengan tenaga hingga 542 hp, 0-100 cukup 2,7 detik saja. Dibandingkan Mercedes AMG GT-S misalnya, Nissan GT-R masih jauh lebih kencang. Meski demikian, masih banyak yang memperdebatkan Nissan GT-R ini supercar atau bukan. Performanya memang sudah bisa bikin supercar malu, tapi entah apa lagi yang mereka debatkan.
Porsche 911 punya proporsi bentuk klasik yang berhasil dijaga selama 50 tahun, dan satu resep engineering anti mainstream di mana mesinnya ditaruh di belakang, bukan di tengah apalagi di depan. Dulu sempat diragukan konfigurasi seperti ini, sampai-sampai disebut “glorified Beetle”, tapi toh nyatanya Porsche sanggup membuat mobil yang mesinnya di buntut ini makin kencang dan lincah seiring waktu berjalan.
Di varian Turbo S, mesin 3.800 cc boxer 6 silindernya dipasangkan 2 unit turbo untuk menghasilkan 552 hp, lebih besar dari Nissan GT-R tapi masih jauh lebih kecil dibandingkan Dodge Hellcat. Oh ya, saat membandingkan Hellcat dengan GT-R dan 911 Turbo, Hellcat akan terasa lebih tradisional, karena ia hanya memakai transmisi otomatis biasa, bukan kopling ganda. Meski demikian, Hellcat punya 8 gigi, GT-R 6 dan 911 Turbo 7.
Jadi, bagaimana saat mereka diadu di lintasan drag? Sedikit spoiler, di World’s Greatest Drag Race yang ditayangkan oleh Motor Trend, Porsche 911 Turbo bisa mempermalukan Nissan GT-R Nismo, namun sekarang ada Hellcat yang meski lebih berat, selisih tenaganya juga besar. Siapa yang menang? Mainkan langsung videonya dan sampaikan opinimu di kolom komentar!
Read Next: Mitsubishi Mirage Facelift Sudah Sampai, Hadir GIIAS 2016?