AutonetMagz.com – Beberapa waktu yang lalu saya sudah pernah membahas mengenai tips mengatasi rem blong, namun rasanya kurang pas jika saya tidak membahas juga bagaimana cara mendeteksi kerusakan pada sistem pengereman. Oleh karena itu, kali ini saya akan membahas ‘bagaimana cara mendeteksi kerusakan pada sistem pengereman serta sumber penyebabnya’. Sebelum saya membahas lebih jauh, saya akan sedikit menjelaskan mengenai sistem pengereman, sistem pengereman pada mobil kini dibagi menjadi dua jenis yaitu sistem pengereman tanpa ABS yang artinya hanya menggunakan sistem pengereman konvensional serta ada juga sistem pengereman yang menggunakan ABS.
Perbedaannya yaitu terletak pada pemanfaatan modul ABS bagi yang sudah menggunakan sistem ABS, yang berfungsi sebagai Anti-lock Braking System yang berguna untuk membantu sistem pengereman konvensional. Yang singkatnya jika sistem pengereman tanpa ABS biasanya mobil baru akan berhenti beberapa meter setelah kamu menginjak pedal rem namun pada mobil yang sudah menggunakan ABS ketika kamu menginjak pedal rem maka pada saat itu juga mobil akan berhenti. Sistem pengereman tanpa ABS pun terbagi lagi atas dua jenis yaitu depan belakang cakram dan ada juga yang depan cakram namun belakang tromol.
Cara mendeteksi kerusakan rem yang paling simple yaitu apa yang kamu rasakan terhadap pedal rem. Karena berbeda yang kamu rasakan pada pedal rem maka berbeda pula sumber kerusakan tersebut. Nah, selanjutnya saya akan menjelaskan perbedaan sumber kerusakan pada sistem pengereman serta cara mendeteksinya:
-
Rem Diinjak Terasa Dalam
Jika pedal rem saat kamu injak terasa dalam maka kemungkinan disebabkan oleh kondisi brake pad atau tromol yang sudah mulai tipis dan perlu diganti. Namun, bagi yang rem belakangnya tromol bisa juga dikarenakan adanya rembesan pada wheel cylinder tromolnya atau bisa juga dikarenakan setelan rem tangan yang sudah mulai tinggi.
-
Rem Diinjak Timbul Bunyi Berisik
Jika saat kamu menginjak pedal rem terasa normal namun timbul suara yang cukup berisik dari pengereman, dan biasanya hal ini terjadi pada kecepatan sekitar 60-80 km/jam. Maka kemungkinan hal itu disebabkan oleh rotor kaliper rem yang sudah kotor atau terdapat banyak kotoran mengendap pada tromol rem. Untuk hal ini biasanya kamu hanya perlu service dan membersihkannya saja.
-
Rem Diinjak Terasa Getar
Jika saat kamu menginjak pedal rem lalu roda terasa getar, maka artinya kondisi permukaan dari piringan rem sudah tidak rata. Jika sudah begini artinya kondisi piringan rem sudah harus diganti, namun ada beberapa orang yang menyiasati hal ini dengan melakukan slip pada piringan rem, namun perlu kamu ketahui untuk melakukan slip pada piringan rem perlu terlebih dahulu melihat kondisi ketebalan si piringan rem itu sendiri, jika ketebalannya sudah diluar batas toleransi maka sangat tidak dianjurkan untuk di slip. Karena jika kondisi piringan rem sudah terlalu tipis maka kemungkinan terburuknya yaitu piringan rem akan menjadi retak dan akan berakibat fatal. Kondisi piringan rem yang mudah cepat habis bisa juga dikarenakan jarangnya dilakukan servis pada sektor pengereman sehingga menyebabkan brake pad menjadi tidak rata kemakannya. Hal ini biasanya terjadi pada sistem rem bagian depan.
-
Rem Diinjak Terasa Menghisap
Jika pedal rem diinjak lalu terasa menghisap sendiri dan tiba-tiba menjadi normal kembali. Hal ini biasanya dikarenakan adanya angin palsu dalam jalur vacuum pada sistem pengereman, hal ini dapat terjadi di sistem pengereman tromol ataupun cakram. Cara mengatasinya yaitu dengan membuang angin palsu tersebut. Perlu kamu ketahui, cara membuang angin palsu pada sistem pengereman tanpa ABS dengan sistem pengereman yang menggunakan ABS berbeda cara. Jika tanpa ABS, kamu hanya cukup membuang angin palsu pada keempat roda saja, namun jika menggunakan ABS selain kamu harus membuang angin palsu pada keempat roda, kamu juga harus membuang angin palsu pada sistem ABS tersebut menggunakan alat scanner atau diagnostic untuk mobil tersebut.
Penyebab lainnya bisa juga dikarenakan minyak rem yang sudah memasuki kadaluarsa. Minyak rem yang kadaluarsa akan membuat tingkat viskositas menjadi berubah dan menyebabkan seal-seal pada selang minyak rem menjadi megar dan dapat membuat angin menjadi masuk. Oleh karena itu rutinlah melakukan kuras pada minyak rem. Selain beberapa penyebab diatas, penyebab lainnya bisa juga dikarenakan oleh kondisi seal atau kondisi master rem utama atau kondisi master rem di belakang khusus yang tromol terdapat kebocoran. Biasanya sifat kebocorannya masih sangat kecil sehingga hal ini membuat rem terkadang seperti menghisap dan terkadang normal kembali. Lalu bisa juga dikarenakan kondisi selang-selang fleksibel rem yang sudah mengembung dan memuai pada kondisi panas, hal ini biasanya disebabkan oleh faktor usia kendaraan.
-
Rem Diinjak Terasa Keras Dan Kaku
Jika rem diinjak terasa keras dan kaku atau seperti menendang kembali biasanya dikarenakan oleh booster rem yang bermasalah. Jika sudah mengalami hal seperti ini, sebaiknya segerakanlah melakukan pengecekan menyeluruh karena akan berakibat fatal dan menyebabkan pengereman menjadi tidak berfungsi sama sekali.
Lalu bagimana cara kita mengetahui kerusakan pada sistem ABS bagi sistem pengereman yang sudah menggunakan ABS? Indikator kerusakan pada ABS biasanya akan kita ketahui dari lampu indikator ABS yang ada di panel instrumen, biasanya jika ABS kita bermasalah, lampu indikator ABS kita akan menyala.
Lalu mungkin kamu bertanya-tanya bagaimana dampak terhadap sistem pengereman konvensionalnya?
Bagi sebagian mobil jika sistem ABS nya bermasalah maka hanya sistem ABS itu yang akan tidak berfungsi dan kembali hanya mengandalkan rem konvensional saja, yang artinya mobil akan terlihat normal dan sistem pengereman akan terasa biasa saja namun mungkin jika kamu melakukan rem mendadak, pengereman mobil akan terasa kurang jika dibandingkan ketika ABS masih berfungsi normal. Selain itu lampu indikator ABS serta lampu rem tangan pada panel instrumen pun akan terus menyala. Namun, ada juga di beberapa mobil yang jika ABS nya rusak maka mobil akan berhenti diam dan roda seperti mengunci. Jika sudah seperti ini, hanya ada satu cara mengatasinya yaitu mobil harus diderek gendong ke bengkel.
Kerusakan pada sistem ABS biasanya kemungkinan akan disebabkan oleh dua hal yaitu antara sistem ABS nya yang bermasalah atau bisa juga karena jalur rem konvensional yang menuju ABS nya yang bermasalah dan menyebabkan ABS menjadi ikut tidak berfungsi. Jadi basic dari ABS tetaplah merupakan sistem pengereman konvensional hanya saja dia diberikan modul tambahan yaitu Anti-lock Braking System. Untuk mengetahui sensor ABS dari roda sebelah mana yang rusak, kamu dapat mengeceknya di bengkel-bengkel yang memiliki alat scanner atau diagnostic untuk mobil tersebut.
Jadi indikator utama untuk mendeteksi rem bermasalah atau tidak serta untuk mengetahui penyebab rem bermasalah semuanya akan terasa pada pedal rem.
Nah, itu tadi penjelasan dari saya mengenai cara mendeteksi kerusakan pada sistem pengereman mobil serta sumber penyebab kerusakannya. So, mulai sekarang kamu juga harus sangat memperhatikan dan merawat sistem pengereman mobil kamu, karena sistem pengereman merupakan faktor penting bagi keselamatan kamu dalam berkendara sehari-hari.
Read Next: Banyak Jalanan Banjir? Baca Dulu Tips Aman Menerobos Banjir Berikut Ini