BMW X5 Bertenaga Hidrogen Diuji Coba, Rilis Tahun Depan!

by  in  Berita & BMW & BMW
BMW X5 Bertenaga Hidrogen Diuji Coba, Rilis Tahun Depan!
0  komentar

Autonetmagz.com – BMW dilaporkan telah melakukan uji coba mesin Hidrogen pada unit prototipe BMW X5 di Eropa yang rencananya akan diluncurkan pada akhir tahun 2022. Mesin Hidrogen yang diuji coba ini dinamai sebagai BMW i hydrogen dan program ini memudahkan BMW untuk meningkatkan pengalaman dan jam terbang dalam membangun pengalaman berkendara dengan nol-emisi (zero emission), prototipe ini diyakini sebagai ‘platform‘ pengembangan tahap akhir, dengan sentuhan akhir dan kalibrasi yang dilakukan oleh para insinyur sebelum BMW X5 nol-emisi diberikan lampu hijau untuk diproduksi. Selain tenaga hidrogennya yang canggih, BMW X5 baru juga memiliki motor listrik eDrive generasi kelima untuk membuatnya semakin advanced. Apa aja yang ditawarkan pada BMW X5 bertenaga hidrogen ini? Cekidot.

Tenaga Setara BMW X5 Reguler

Tenaga Sel Bahan Bakar Hidrogen (hydrogen fuel-cell) yang dipakai pada BMW X5 pada dasarnya akan menjadi EV dengan dua tangki hidrogen dengan ukuran sebesar 700-bar yang disusun di antara transmisi dan di bawah kursi belakang. Komponen ini akan mencampur hidrogen dari tangki dengan oksigen untuk menghasilkan tenaga listrik yang akan menggerakkan tenaga EV BMW eDrive generasi ke-5 dengan tenaga sebesar 170 hp. BMW X5 versi hidrogen juga memiliki baterai kecil di atas motor listriknya, yang akan memberikan tenaga gabungan sebesar 374 hp. Angka tersebut menjadikan BMW X5 bertenaga hidrogen ini setara dengan varian V6 Turbo pada BMW X5 reguler atau mungkin lebih bertenaga. Diatas kertas, BMW X5 reguler bermesin V6 Turbo memiliki tenaga 340 HP. Belum ada info spesifik tentang jarak tempuh yang dimilikinya, namun BMW mengatakan akan memakan waktu antara tiga hingga empat menit untuk mengisi ulang, kira-kira sama dengan mengisi BBM untuk mesin bensin atau kendaraan diesel.

Toyota Menyediakan Fuel Cell

BMW tidak sendirian dalam membuat BMW X5 bertenaga Hidrogen, karena Toyota juga sudah ikut memberikan sumbangsih sebagai bagian dari kemitraan teknis yang telah dibangun dengan BMW sejak 2013 dengan menyediakan fuel cell untuk BMW X5 bertenaga hidrogen. BMW mengatakan teknologi sel bahan bakar terbarunya yang dinamai “i Hydrogen NEXT” ini mulai diproduksi pada tahun 2022 dan versi produksi massal akan diluncurkan pada tahun 2025. Frank Weber, selaku anggota Dewan Manajemen BMW AG yang bertanggung jawab dalam pengembangan penggunaan tenaga hydrogen pada BMW X5 mengatakan bahwa teknologi hydrogen fuel cell bisa menjadi pilihan yang menarik untuk pengembangan yang berkelanjutan, terutama di kelas kendaraan yang berdimensi besar.

Frank Weber juga menganggap pengujian jalan kendaraan yang mendekati standar dengan tenaga hydrogen fuel cell merupakan tonggak penting dalam upaya penelitian dan pengembangan BMW. Inilah pernyataan BMW soal infrastruktur pengisian hidrogen di Eropa dalam meluncurkan purwarupa BMW X5 bertenaga hydrogen fuel cell pada musim gugur yang lalu: “Infrastruktur yang diperlukan, seperti jaringan stasiun pengisian hidrogen yang luas di seluruh Eropa, juga kurang saat ini.”. “Namun, BMW Group terus maju dengan pekerjaan pengembangannya di bidang teknologi hydrogen fuel cell. Perusahaan menggunakan waktu hingga infrastruktur dan pasokan hidrogen yang diproduksi secara berkelanjutan tersedia untuk secara substansial mengurangi biaya pembuatan sistem powertrain.”

Keunggulan Dan Kelemahan Mobil Hydrogen

Kelebihan dari kendaraan hydrogen fuel cell adalah waktu pengisian untuk tenaga hidrogen yang lebih singkat dan cepat daripada EV yang ada di pasaran saat ini. Karena setiap pengisian tenaga hidrogen membutuhkan waktu tiga atau empat menit. Kelemahannya? Stasiun bahan bakar hidrogen tidak sebanyak pompa bensin atau bahkan stasiun EV, itulah sebabnya di AS, mobil hidrogen masih terbatas jumlahnya. Mayoritas mobil hidrogen terletak pada bagian yang relatif kecil di California selatan. Sedangkan di benua biru (Eropa), infrastruktur hidrogen telah berkembang sedikit lebih cepat, menawarkan pasar yang sedikit lebih reseptif. Hal ini bisa dijadikan peluang untuk BMW untuk menjual mobil bertenaga hidrogen sebagai alternatif EV untuk kalian yang tak mau pure EV berbasis baterai.

Klaus Fröhlich, anggota dewan manajemen BMW AG, pada musim gugur yang lalu menyatakan bahwa BMW memiliki keyakinan bahwa berbagai sistem powertrain alternatif akan berdampingan satu sama lain di masa depan, karena tidak ada solusi tunggal yang bisa memenuhi seluruh spektrum kebutuhan mobilitas pelanggan di seluruh dunia. “Teknologi sel bahan bakar hidrogen dapat menjadi pilar keempat dari portofolio powertrain kami dalam jangka panjang. Model kelas atas dalam keluarga X kami yang sangat populer akan menjadi kandidat yang sangat cocok di sini.” Melalui pengujian hydrogen fuel cell, para pelanggan bisa memiliki alternatif lain untuk menikmati pengalaman berkendara ramah lingkungan, apabila mereka kurang sreg dengan mobil ramah lingkungan yang memakai tenaga baterai listrik. Silahkan berkomentar, kawan.

Read Prev:
Read Next: