AutonetMagz.com – Di Swedia sana, pengembangan yang dilakukan oleh Volvo tidak terbatas kepada mobil penumpang saja. Dengan terjalinnya kerjasama dengan Renova, perusahaan pengelolaan sampah di Swedia, Volvo melangkah lebih jauh untuk mengembangkan Autonomous Garbage Truck alias truk sampah otomatis.
Dengan basis Volvo FM 330, truk ini menggunakan sistem positioning, scanning dan mapping berbasis GPS dan lidar sensor yang tersebar di seluruh bodi truk ini. Bagaimana cara kerjanya? Apakah benar – benar full otomatis?
Jadi, di awal kerjanya sebagai truk otomatis, truk ini akan dikendalikan secara manual oleh manusia. Hal ini bertujuan untuk me-mapping atau mudahnya merekam rute yang akan ditempuh nantinya. Saat truk mulai kembali ke posisi semula, truk akan merekamnya sebagai titik akhir.
Setiap pemberhentian yang dilakukan di awal perekaman juga akan diindikasikan sebagai rumah yang akan diambil sampahnya. Meskipun statusnya autonomus, faktanya tetap akan ada petugas sampah yang keluar dan mengambil sampah. Jadi jalan atau tetap berhentinya truk dalam suatu pemberhentian akan tergantung kepada petugas tersebut, enaknya petugas tersebut tidak perlu menyetir ataupun memindahkan mobil di setiap rumah.
Cara kerjanya pun unik, karena bagi petugas sampah waktu yang akan banyak tersita adalah pada bagian belakang, maka dalam suatu gang perumahan, truk akan berjalan mundur sehingga halangan pada bagian depan tidak perlu dihiraukan petugas.
Volvo sendiri mengatakan berjalan kearah manapun tidak akan sulit karena telah menggunakan teknologi otomatis yang canggih. Hal lain yang mendukung mereka untuk mengembangkan teknologi ini adalah data yang menunjukkan adanya kelelahan dari pekerja yang melakukan kegiatan mengambil sampah dan menyetir secara bergantian, apalagi kalau bau sampahnya menyengat. Selain itu konsumsi BBM yang lebih efisien juga disinyalir sebagai salah satu alasan kuat.
Meskipun masih dalam tahap uji coba hingga akhir tahun ini, mereka optimis untuk mengembangkan autonomus truck ke ranah pertambangan dan terminal kargo barang. Bagaimana implementasinya di Indonesia ya? Nanti dulu deh masalah mobil hybrid saja belum selesai. Betul tidak?
Read Next: Penjualan Toyota Sienta Jauh Dari Target Awal