Surabaya, AutonetMagz.com – Memiliki sebuah BMW pada dasarnya memberikan sebuah rasa bangga tersendiri karena pabrikan asal Jerman ini memang memiliki karakter yang kuat. Sebuah brand premium dengan karakter mobil yang sporty dan mengedepankan peforma mobil. Dan hal tersebut didukung nilai historis BMW yang positif di Indonesia sehingga membuat banyak publik ingin meminang sebuah BMW dan menjadi Bimmer. Lantas, kalau kalian menjajaki kemungkina tersebut, maka model mana yang paling masuk akal untuk dibeli? Yuk kita bahas.
Driver Centric Interior
Sesuai dengan judul di atas, tim AutonetMagz mendapatkan kesempatan untuk mencoba langsung BMW 218i GranCoupe milik BMW Astra Surabaya selama 2 hari di Surabaya beberapa waktu lalu. Oleh karenanya, kami ingin membagikan bagaimana rasa berkendara dari sebuah sedan BMW paling terjangkau yang bisa kalian beli saat ini. Dan secara tak langsung, positioning dari BMW 218i GranCoupe membuatnya menjadi opsi paling masuk akal untuk menjadi gerbang masuk pengguna baru BMW di tanah air. Secara desain, kami tidak akan banyak berkomentar.
Yang jelas, mobil ini masih mengusung wajah depan ala seri 1 dan seri 2 yang sudah umum kita kenal. Namun, berhubung mobil ini berwujud sebagai GranCoupe, maka BMW 218i GranCoupe memiliki 4 pintu dengan kaca frameless dan buritan yang agak membungkuk. Masuk ke sisi dalam, pesona ala BMW berbasis UKL masih cukup kental. Posisi duduknya cukup rendah, namun fleksibel dan sudah dibekali dengan kursi elektrik yang dilengkapi dengan memory seat. Begitu kalian duduk di belakang kemudinya, maka yang pertama kalian rasakan adalah dahsboard-nya yang driver centric. Seperti semua layar tertuju padamu.
Kabin & Fitur Memanjakan, Tapi…
Panel instrumennya sudah menggunakan layar dengan ukuran yang besar dan juga informasi yang komplit. Pun begitu dengan iDrive di layar tengahnya yang juga informatif, terhubung ke navigasi, bisa terkoneksi ke smartphone serta punya joystick yang memudahkan pengoperasian. Oiya, gesture sensor juga masih bisa kita temukan di sistem infotainmentnya. Untuk akomodasi, BMW 218i GranCoupe memiliki kantong di pintu yang lumayan dan juga konsol tengah yang bisa digunakan sebagai arm rest. Namun, untuk sebuah BMW seri kecil, kalian tidak bisa terlalu berharap pada kelegaan kabin mobil ini. Bangku baris keduanya terbilang biasa saja, malahan terasa lebih ke arah sempit.
Namun, kami harus apresiasi usaha BMW untuk memberikan material terbaik di mobil ini. Termasuk kursi depannya yang memiliki leg support walaupun masih manual. Selain itu, BMW 218i GranCoupe juga dibekali ambient light yang bisa diganti sesuai dengan mood kalian. pun begitu dengan kualitas audio dan peredaman yang termasuk bagus, walaupun mobil ini menggunakan jendela samping model frameless. Lantas, bagaimana dengan peforma dan impresi berkendaranya? BMW 218i GranCoupe menawarkan bantingan dan juga pengendalian yang menurut kami lebih asyik ketimbang saudara terdekatnya, BMW X1.
Fun to Drive Tapi Irit
BMW 218i GranCoupe memiliki handling yang fun, dengan setir yang cukup akurat dan punya feedback yang baik. Bantingannya pun masih bisa dinikmati, walaupun memang cenderung kaku khas BMW. Visibilitas ke depan dan belakang pun cukup baik, namun kami berharap spion sampingnya bisa sedikit lebih besar. Oiya, detail khas mobil premium juga diberikan di bagian ini, dimana saat mobil masuk gigi mundur, maka spion kiri akan otomatis bergerak ke posisi terendah untuk memberikan view yang lebih luas. Kamera parkirnya juga bisa diandalkan dengan resolusi yang baik.
BMW 218i GranCoupe juga hadir dengan beberapa mode berkendara, seperti Sport, Comfort, Eco Pro, dan mode berkendara Individual yang bisa kalian sesuaikan dengan karakter kalian. Satu hal yang menurut kami paling mengganggu di mobil ini justru ada pada sistem auto start stop yang menurut kami terlalu sensitif sehingga mesin akan mati bahkan saat mobil belum berhenti secara sepenuhnya. Intinya, kalau kalian ingin menggunakan sistem ini, maka kalian tak boleh ragu dalam mengerem, harus full brake. Selain itu, getaran mesin saat starter juga masih terasa, walaupun getaran itu langsung hilang saat mobil idle.
Oiya, salah satu poin positif dari mesin BMW 218i GranCoupe adalah keiritan bahan bakarnya. Bahkan, kami sempat mencatatkan angka 1:16 km/liter via MID saat berkendara santai di tengah kota. Yang jelas, sensasi berkendara BMW 218i GranCoupe masih cukup fun untuk Bimmer pemula. Dan faktor lain yang tak bisa dilupakan adalah fakta bahwa BMW 218i GranCoupe adalah BMW baru paling terjangkau di Indonesia saat ini dengan banderol 880 jutaan Rupiah OTR Jakarta. Jadi, bagaimana menurut kalian?
Read Next: Chery Intimobil Solo, Bukti Komitmen Chery Untuk Pasar Indonesia