Autonetmagz.com – Sudah bukan rahasia lagi kalau dunia otomotif menjadi salah satu segmen yang terdampak paling parah akibat pandemi COVID-19. Dan tak terasa, kita sudah ada di tahun kedua dari pandemi. Lantas, bagaimana kondisi penjualan otomotif di skala global? Sejumlah pabrikan pun merilis laporan tahunan mereka seiring dengan berakhirnya tahun fiskal beberapa waktu lalu. Nah, salah satu yang menarik adalah raksasa asal Jepang, yaitu Toyota. Walaupun berstatus sebagai salah satu perusahaan otomotif terbesar di dunia, nyatanya Toyota juga mengalami dampak langsung dari pandemi. Dan dampak itu adalah penurunan penjualan tahunan mereka. Mari kita bahas.
Penjualan kendaraan global Toyota Motor, produsen kendaraan terbesar di Jepang, turun 5,1 persen pada tahun fiskal lalu menjadi 9,9 juta unit. Alasannya sederhana, karena penurunan permintaan akibat pandemi. Fakta ini dibeberkan Toyota dalam laporan fiskal pada tanggal 31 Maret 2021. Tahun fiskal sebelumnya di Jepang, antara April 2020 dan Maret 2021, raksasa otomotif dunia asal Jepang itu menurunkan produksinya sebesar 8,9 persen menjadi 9,4 juta unit. Angka-angka ini, termasuk penjualan dari perusahaan afiliasi Toyota Group, yakni Daihatsu dan Hino. Capaian ini mencerminkan dampak pandemi virus corona di sektor otomotif, yang juga dicatat oleh pabrikan Jepang lainnya seperti Nissan dan Honda, selain pesaing internasional mereka. Seberapa detail dari penurunan angka ini? Mari kita simak.
Detail Penurunan Persentase
Dari volume penjualan global, penjualan Toyota sebanyak 7,7 juta unit berada di luar Jepang, dan 2,2 juta lainnya di berada pasar domestik. Toyota Motor mempublikasikan angka penjualan dan produksinya Rabu untuk tahun fiskal terakhir, dua minggu sebelum presentasi hasil keuangan untuk periode yang sama. Pabrikan yang berbasis di Aichi (Jepang tengah) itu juga mempublikasikan angka penjualannya untuk bulan Maret, yang naik 44,2 persen tahun ke tahun ke level rekor untuk bulan itu sebanyak 982.912 unit, terutama karena rebound yang kuat di pasar dari AS dan Tiongkok.
Januari lalu, Toyota juga merilis volume penjualan untuk tahun kalender 2020, yang turun 11,3 persen year-on-year menjadi 9,53 juta kendaraan. Meskipun terjadi penurunan penjualan yang disebabkan oleh pandemi, tahun-ke-tahun pertama dalam lima tahun, pabrikan Jepang itu menjadi pemimpin global di sektor ini pada tahun 2020, melampaui saingan Jerman Volkswagen. Butuh waktu yang cukup lama untuk memulihkan pasar otomotif semenjak dihantam pandemi virus corona ini. Namun, perlahan tapi pasti, semenjak adanya vaksinasi, udah mulai muncul benih-benih optimis dan gairah akan bangkitnya pasar otomotif di seluruh dunia.
Bagaimana tanggapan kalian, kawan?
Read Next: Demensia Bisa Diprediksi Dengan Kebiasaan Mengemudi