Start Up Mobil Listrik di China Berguguran, Pasar Makin Ganas?

by  in  Berita & Editorial & International
Start Up Mobil Listrik di China Berguguran, Pasar Makin Ganas?
0  komentar

AutonetMagz.com – Siapa diantara kalian yang masih merasa tidak familiar dengan sejumlah brand mobil listrik asal China? Kalau kalian merasa seperti itu, begitupun kami. Harus diakui bahwa perkembangan BEV yang pesat membuat banyak start up di sektor mobil listrik yang bermunculan di China. Hanya saja, kemunculan banyak start up ini tentunya seolah bom waktu karena seleksi alam pasti akan terjadi. Dan hasilnya? Banyak yang berguguran dalam beberapa tahun terakhir.

HiPhi Berada di Titik Nadir, Start Up BEV China Berguguran

Salah satu kabar yang paling fresh adalah kabar kebangkrutan dari Human Horizon. Human Horizon sendiri adalah induk dari HiPhi, sebuah start up mobil listrik. Merasa asing dengan nama HiPhi? Wajar, karena memang mobil ini tak ada benang merah dengan pasar Indonesia. HiPhi sendiri didirikan di tahun 2017 silam, namun mobil produksi massalnya baru dijual luas di tahun 2020. Tentunya, kita ingat bahwa tahun tersebut adalah tahun yang berat bagi industri otomotif global, terutama China. Alhasil, hingga detik ini HiPhi hanya memiliki 3 model masspro dan 1 model mobil sport listrik yang tentunya pasarnya sangat kecil.

Masalah HiPhi sendiri sudah dimulai sejak beberapa waktu silam, dimana pabrikan ini nampak berusaha mencari jalan untuk menyelamatkan diri. HiPhi bersafari ke sejumlah raksasa industri otomotif, namun hingga detik ini belum ada yang ingin mengakuisisi brand tersebut. FYI, pabrik perakitan HiPhi sudah berhenti memproduksi mobil sejak bulan Februari 2024 kemarin. Sejumlah pihak sempat dikaitkan dengan isu take over HiPhi. Mulai dari Avatr yang merupakan anak perusahaan dari Changan, hingga sebuah perusahaan bersnama iAuto Group. Hasilnya? Nihil.

Perang Harga, Tapi….

Informasi terbaru, Human Horizon telah mengajukan kebangkrutan [ada pengadilan di Yancheng, China. Alasannya adalah kegagalan Human Horizon untuk membayar hutang pada bulan April 2024 kemarin. Lantas, mengapa pasar EV di China begitu kejam? Kalau kalian perhatikan, faktanya ada 100 merk mobil yang bersaing di pangsa pasar EV China. Yap, terlalu penuh dan ramai, namun memperebutkan kue yang belum terlalu besar karena mobil konvensional pada dasarnya masih laku di China. Alhasil, banyak yang menggunakan strategi “perang harga” dengan menurunkan harga jual produk mereka. Padahal, kenyataannya tidak semua brand tersebut memiliki back up yang kuat.

Lantas, mengapa kami AutonetMagz membahas hal ini? Bukankah hal ini terjadi jauh di China dan tidak berpengaruh pada Indonesia? Eits, tunggu dulu. Sadarkah kalian bahwa hal yang sama juga terjadi di Indonesia? Banyak brand China yang masuk secara mendadak, kebanyakan menjual EV, dan melakukan perang harga. Dan kami pun percaya, bahwa hal yang sama yaitu seleksi alam juga akan terjadi di Indonesia. Siapa yang akan bertahan? Apakah semua brand ini nantinya akan survive? Mari kita nikmati perjalanannya. Bagaimana menurut kalian?

Read Prev:
Read Next: