AutonetMagz.com – Rem cakram, sesuatu yang saat ini sudah jamak ditemui di motor atau mobil masa kini. Setidaknya di rem depannya, motor atau mobil sudah mengadopsi rem cakram, sementara bagian belakang belum tentu cakram. Kelebihan rem cakram adalah lebih pakem dibanding rem teromol karena menggunakan prinsip hidraulis dengan bantuan minyak rem, sehingga bisa menghentikan mobil lebih cepat daripada rem teromol.
Seiring berjalannya waktu, rem cakram kini tak hanya terbuat dari besi saja, namun ditemukan pula bahan carbon ceramic yang tahan terhadap gesekan dan panas serta mampu menghentikan mobil dengan sigap. Tapi bagaimana jika rem ini sudah mencapai batas kemampuannya dan tidak mampu menghentikan mobil lagi? Seperti apa penampakan rem cakram yang hancur karena didera hingga batas kemampuannya?
Untungnya, kita tidak perlu penasaran lagi. Setelah kemarin channel lain menyajikan tontonan tentang penghancuran turbo dan carbon fiber, channel Youtube Beyond the Press siap memuaskan rasa penasaran kita bagaimana jika rem cakram hancur lebur. Mereka menjadikan sebuah Ford Fiesta tahun 1990 sebagai kelinci percobaan. Mereka melepas roda kanan depan yang akan diperlihatkan momen-momen kehancurannya.
Setelah mesin dinyalakan dan as roda depan berputar sekencang mungkin, kaliper segera menekan kampas rem ke arah piringan cakram secara paksa oleh beberapa tester. Lama kelamaan, piringan mulai menyala merah dan terbakar akibat gesekan dari kampas rem dan piringan cakram. Kenapa bisa terbakar? Karena gesekan menghasilkan panas, dan panas yang tak tertahankan bisa membuat benda terbakar.
Betul, terbakar, cakram itu terbakar sehingga akhirnya pecah tak bersisa, bahkan setelah pecah pu piringan cakram itu masih panas. FYI, itu cakram yang dari besi, yang biasanya bekerja optimal pada saat suhu cakram dingin, namun payah saat suhu cakram panas. Sebaliknya, rem cakram dengan teknologi carbon ceramic tidak begitu bagus saat suhunya masih dingin, namun digdaya saat suhu cakram sudah hangat atau panas.
Bagaimana opinimu? Sampaikan di kolom komentar!
Read Next: Suzuki Swift 2017 : Revisi Besar Si Hatchback Kecil