Bogor, AutonetMagz – Mitsubishi tidak mau tinggal diam melihat produk kompetitor yang semakin menggigit pasar double cabin di Indonesia dengan produk-produk barunya, meskipun tidak memiliki varian baru, Mitsubishi Strada Triton yang selalu menjadi the best selling 4WD double cabin ini diremajakan dan diberikan mesin baru yang lebih bertenga oleh Mitsubishi.
Mesin Mitsubishi Strada Triton VGT 2014 ini sama dengan yang digunakan oleh Mitsubishi Pajero Sport Dakar yang bertenaga 178 Hp dan torsi 408 Nm. Namun untuk varian automatic 5 percepatan tidak dilengkapi dengan paddle shifter pada bagian belakang kemudi.
Pada eksterior dan interiornya nyaris tidak ada perbedaan kecuali pada speedometer baru yang mempunyai cahaya latar belakang warna merah seperti pada Mitsubishi Pajero Sport, head unit dengan MID (Multi Information Display) baru dan grille baru yang kini meninggalkan model bilah terpisah seperti model sebelumnya. Uniknya, meskipun mesin mobil ini mendapatkan tambahan Variable Geometry Turbo (VGT), kenaikan harganya antara versi GLS dan Exceed masih tetap 10 juta Rupiah seperti model Exceed tanpa VGT.
Di acara launching-nya kali ini, PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors tidak hanya meluncurkan mobil baru saja, namun para jurnalis diberikan kesempatan untuk mencoba Mitsubishi Strada Triton Exceed VGT terbaru ini secara langsung di track rally dan dikemudikan langsung oleh sang Legenda Rally Dakar, Hiroshi Masuoka dan dua pembalap rally terkemuka Indonesia yaitu Rifat Sungkar dan Subhan Aksa.
Pertama kali, kami mencoba duduk di bangku kemudi depan bersama dengan Hiroshi Masuoka menggunakan versi manual. Strada Triton melaju dengan cepat dan melibas track lumpur dengan permukaan jalan yang tidak rata.
Setiap permukaan jalan yang tidak rata, tak perlu ragu untuk dilibas dengan rentang kecepatan 40 hingga 80 km/jam. Surprisingly, mobil yang dikemudikan Hiroshi Masuoka ini adalah mobil standar tanpa modifikasi apapun kecuali stiker rally pada bodi dan ban Pacul Savero M/T.
Tenaganya sangat mantap, tidak terasa underpowered meskipun ditanjakan berlumpur. Lucunya saking bertenaganya mobil ini, Masuoka hanya menggunakan transmisi gigi 3 dan gigi 4 saja saat mengendarai mobil ini.
Masuoka san tidak bisa berbahasa Indonesia, namun ia selalu memberi tahu kami dalam bahasa Inggris jika kita akan melewati jalan bergelombang dan sedikit melompat agar kami bersiap-siap.
Paling menarik jika kita melihat bagaimana sang Legenda Hidup mengemudikan mobil ini di setiap tikungan, gerakan tangannya sangat cepat meskipun beliau sudah berumur 53 tahun. Pengalamannya sebagai pemenang Rally Dakar beruturut-turut terbukti dari caranya mengatur setir kemudi di tikungan tajam.
Setelah mencoba merasakan performa mobil ini bersama Hiroshi Masuoka, kembali kami menumpang di Mitsubishi Strada Triton Exceed VGT automatic yang kali ini dibesut oleh Subhan Aksa. Pereli yang biasa disapa “Ubang” ini ternyata sangat ramah dan mudah sekali mengakrabkan diri dengan kami yang kuper.
Kami sempat bertanya kepada Ubang sebelum test drive dimulai, “Apa sih kekurangan dari mobil ini di track off-road?”. Ubang dengan lantang menjawab “Ini mobil standar, jadi bawanya capek. Kalau mobil rally setirnya sudah dimodifikasi, jadi untuk berbelok penuh kita hanya cukup memutar setir 1 kali saja seperti main ding-dong, kalau mobil standar harus 2 kali putar makanya capek banget”. Wah, saya langsung terbayang betapa capeknya Hiroshi Masuoka yang sangat lincah sekali mengendalikan kemudi.
Sebelum dimulai, Ubang memutar radio favoritnya “biar relaks” katanya. Posisi transmisi diubah ke mode manual 5 percepatan seperti Pajero Sport. Ketika bendera putih dikibarkan, Ubang langsung tancap gas, dan Wussss….! Ternyata transmisi automaticnya sama responsifnya seperti transmisi manual.
Tidak seperti Masuoka, Ubang lebih pede menerobos jalan bergelombang, jika Masuoka sedikit menurunkan akselerasi karena memikirkan kenyamanan pengendaranya, saat melahap trek lurus yang bergelombang, disini Ubang justru menambah kecepatan hingga mobil lompat. Dari situ sangat terasa sekali suspensi Mitsubishi Strada Triton Exceed VGT sangat mantap, bahkan kita tidak sadar jika suspensi belakang mobil ini menggunakan per daun.
“Gimana, mantep kan larinya?” penumpang lainnya cuma bisa diam sambil memegang gagang pintu atas, tidak terhitung mungkin berapa kali helm yang kami gunakan bertubrukan dengan plafon dan kaca karena kondisi jalan lumpur yang bergelombang. Saat menikung ala pembalap rally, Ubang menurunkan gigi 1 kali untuk kembali ke gigi 3 dari gigi 4 guna mendapatkan tenaga tambahan di putaran bawah.
“Ini karena tenaganya gede banget, pas kita sliding belok di kecepatan tinggi kita masih bisa dapet traksi buat belok, tenaganya gila!” Yup kami setuju sekali, Mitsubishi Strada Triton VGT tenaganya sangat mudah untuk menghempaskan tubuh penumpangnya ke sandaran tempat duduk karena performanya.
“Nggak berasa mobil matic kan?” Tanya Ubang, kita cuma bisa bilang “Gila ini mobil, yang bawa juga gila”. Ubang benar-benar bikin kita mabok lantaran kita baru saja selesai makan sebelum test drive part II ini.
Di akhir kata, meskipun kami tidak bisa mencoba mengendarai sendiri mobil ini di medan rally (kayaknya belum mampu juga sih nyupir ala rally), Masuoka dan Ubang sudah cukup membuat kami sangat terkesan akan tenaga Mitsubishi Pajero Sport VGT. Apalagi track off-road yang disajikan ternyata lebih gila dari yang kami bayangkan. Mungkin ini adalah mobil yang bisa diajak rally paling murah dengan banderol kurang dari 400 juta Rupiah. Setuju? Untuk jurnalis yang udah mencoba pasti nyaut “Setujuuu…..!”.
Photo courtesy of KTB Mitsubishi Motors Indonesia Facebook Fanpage by #StradaHiPower photo competition participant
Read Next: Koenigsegg One 1 Rasio Bobot dan Tenaganya 1 Banding 1!
