Penjualan Muscle Car di Amerika Serikat Menurun Tahun Ini

AutonetMagz.com – Muscle car Amerika adalah kebanggaan orang Amerika, meski mobil sport Jepang, Korea dan supercar Eropa sudah turut menjajah daerah sana, muscle car tetap punya identitas sendiri. Sebut saja Ford Mustang, Chevrolet Camaro dan Dodge Challenger, trio muscle car yang cukup terkenal dan namanya masih hidup sampai sekarang, bahkan tahun lalu total penjualan ketiganya menorehkan lonjakan hingga 21 persen.

Lain 2015, lain pula 2016, tahun ini, total penjualan muscle car turun sampai 8,4 persen. Biarpun volume muscle car memang sedikit, tapi penjualan muscle car bisa jadi barometer kondisi pasar otomotif di sana. Laris tidaknya muscle car sangat menggambarkan sehat atau tidaknya kondisi perekonomian di sana. Memang, kalau bicara laris-larisan, orang Amerika akan lebih gemar pilih truk, sedan, van atau crossover/SUV.

“Kalian bisa dapat kenari di tambang batu bara. Itu semua (muscle car) adalah mobil yang dibeli karena lain daripada yang lain, bukan karena fungsi. Mobil-mobil yang seperti itulah yang akan mengalami penurunan penjualan lebih dulu,” kata Karl Brauer, direktur senior urusan wawasan otomotif di Kelley Blue Book (KBB) kepada Automotive News. Selain muscle car, penjualan mobil mewah di sana juga sedang turun 13 persen.

Sejauh ini, yang penurunan penjualannya paling kecil secara individu tiap mobil adalah Ford Mustang dan Dodge Challenger, dengan penurunan di angka 5,5 persen di bulan ketujuh tahun 2016. Yang paling besar penurunannya adala Chevrolet Camaro, turun hingga 15,4 persen, namun general Motors yang menjadi induk Chevrolet berdalih kalau penurunan itu karena kebetulan Camaro mau ganti model.

“Setahun yang lalu kami kehabisan model lama,” kata juru bicara Chevrolet Jim Cain. “Kami memiliki persediaan yang lebih tinggi dan penjualan armada yang lebih tinggi.” Ford sendiri telah diperingatkan akan melemahnya pasar, namun kalau begini, sepertinya tahun 2016 bukan tahunnya muscle car. Hm, apa stok muscle car yang tidak laku dilempar saja ya ke Asia, Australia dan Eropa? Apa pendapatmu? Sampaikan di kolom komentar!