AutonetMagz.com – Tak terasa tahun 2021 tinggal menyisakan beberapa bulan saja, padahal rasanya relaksasi PPnBM baru saja dimulai kemarin. Tahun 2021 awalnya memang memberikan harapan yang besar bagi industri otomotif. Mulai dari relaksasi PPnBM, lalu masifnya vaksinasi dan juga bergulirnya sejumlah pameran otomotif di awal tahun. Walaupun begitu, PPKM nyatanya sempat membuat industri ini tersendat lagi. Namun, dengan segala dinamika yang terjadi di tahun 2021 ini, ternyata Daihatsu telah berhasil mencapai penjualan sebanyak 100 ribu unit di bulan September silam. Yuk kita bahas lebih lanjut.
Retail dan Wholesales Tembus 100 Ribu Unit
“Penjualan Daihatsu hingga September 2021 mencapai raihan yang baik dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini tidak lepas dari dukungan pemerintah yang memberikan perpanjangan program relaksasi pajak hingga akhir tahun 2021 untuk menggairahkan sektor industri otomotif” ujar Hendrayadi Lastiyoso, Marketing & Customer Relations Division Head PT Astra International Daihatsu Sales Operation (AI-DSO). Per bulan September 2021 kemarin, Daihatsu Indonesia telah berhasil mencatatkan penjualan retail di angka 103.788 unit, dan juga penjualan wholesales di angka 116.048 unit. Kalau dibandingkan dengan capaian di periode yang sama tahun lalu, maka penjualan retail Daihatsu tahun ini meningkat signifikan. Angkanya mencapai 41,2% atau meningkat hampir separuh penjualan tahun lalu. Malahan, kalau kita lihat angka wholesales, peningkatannya lebih signifikan yaitu 67,7% dibandingkan periode serupa.
Padahal, kondisi tahun ini juga tidak terlalu menyenangkan. Adanya chip shortage dan juga pembatasan produksi, plus PPKM Darurat yang diberlakukan beberapa bulan lalu tentunya berimbas pada produksi dan distribusi mobil. Dengan sumbangsih penjualan Daihatsu tersebut, total penjualan mobil nasional kini berada di angka 600 ribuan unit secara retail, dan 627 ribuan unit secara wholesales. Masih cukup panjang jalan yang harus ditempuh oleh industri otomotif di Indonesia untuk mencapai angka 750 ribu unit sesuai dengan target GAIKINDO. Hanya saja, para pemain di industri ini, termasuk Daihatsu, masih memiliki 2 senjata cadangan. Pertama adalah relaksasi PPnBM yang terus diperpanjang hingga akhir 2021. Dan kedua adalah berjalannya pameran otomotif skala besar di akhir tahun ini. Yap, GIIAS di ICE BSD dan juga di Surabaya akan bergulir, pun begitu IIMS Surabaya.
GranMax Pickup dan LCGC Masih Jawara
Sejauh ini, Daihatsu Gran Max Pick Up masih menjadi komoditas paling laris dari Daihatsu di indonesia dengan sumbangsih 27,2% dari total penjualan. Mengikuti di posisi kedua adalah Daihatsu Sigra dengan sumbangsih 24,9%. Di posisi ketiga ada Daihatsu Ayla yang menyumbang 13,7%, dan juga Daihatsu Terios dengan 13,2%. Daihatsu Xenia hanya memberikan sumbangsih sebesar 6,8% saja, masih kalah dari Daihatsu Gran Max MB yang mampu memberikan sumbangsih 8,7% dari total penjualan. The Newcomer yaitu Daihatsu Rocky juga masih belum berkontribusi besar dengan angka 3,3% atau sekitar 3.458 unit. Sisanya adalah Daihatsu Luxio dan Sirion yang kombinasinya hanya 2,3% saja. Kalau diperhatikan, produk Daihatsu yang terdampak relaksasi PPnBM belum terlalu melejit, dan masih kalah dengan jajaran produk LCGC mereka ataupun segmen komersialnya.
Jadi, bagaimana menurut kalian, kawan?
Read Next: Penjualan Honda September 2021 : City Hatchback Geser Brio Series!