Bali, AutonetMagz.com – Dalam kunjungan kami ke Bali beberapa waktu lalu, kami juga hadir dalam sebuah talkshow yang digelar pihak Apurva Kempinski Bali. Dan dalam talkshow tersebut, Nissan Motor Distributor Indonesia (NMDI) yang diwakili oleh Head of Marketing Communication, Bapak Julian Olmon menjabarkan sejumlah hal yang menarik. Berhubung talkshow ini bertemakan sustainability growth, maka Nissan juga menjabarkan bagaimana strategi mereka ke depannya terhadap line up produk mereka di Indonesia. Yuk kita bahas.
Dominasi Produk Elektrifikasi di Masa Depan
Dalam kesempatan ini, Pak Julian menjabarkan, “Nissan Indonesia selalu mengikuti kebijakan Nissan Global, dan kita sudah memiliki strategi jangka pendek, menengah, dan panjang. Dimana jangka pendeknya, di tahun 2030 kita sudah mencanangkan bahwa product line up kita sekitar 55% adalah elektrifikasi. Kemudian di 2050, sekitar 75-80% produk kita sudah menggunakan elektrifikasi”. Ini merupakan sebuah statement yang menarik, karena sampai saat ini memang masih sedikit brand yang berani menjual beragam produk elektrifikasi di Tanah Air. Dan Nissan sendiri saat ini memiliki 7 produk jikalau mengacu pada situs resmi, dimana 2 diantaranya adalah produk elektrifikasi.
Praktis, opsi produk elektrifikasi Nissan di Indonesia saat ini baru 28% dari seluruh line up. Perlunya tambahan 2 atau 3 produk lagi bisa membuat NMDI mencapai target jangka pendek mereka. Nah, dari kasak kusuk yang kami dapatkan, Nissan Indonesia memang tengah merencanakan sejumlah produk baru mereka yang dibekali teknologi elektrifikasi. Teknologi e-Power nampaknya masih akan jadi opsi favorit bagi Nissan untuk pasar Indonesia. Dan 2 produk yang berpeluang untuk diboyong ke Indonesia adalah Nissan X-Trail T33 e-Power dan Nissan Serena C28 e-Power. Keduanya punya kans karena keduanya adalah model yang familiar di telinga konsumen Indonesia.
Pengalaman Panjang Nissan
Dalam kesempatan ini, Pak Julian juga kembali mengingatkan bahwa Nissan adalah pabrikan pertama yang memproduksi mobil listrik secara massal. “Kami adalah pabrikan pertama yang memproduksi mobil listrik secara massal lewat Nissan Leaf di tahun 2010. Dan kami juga pabrikan pertama yang memperkenalkan serta mempopulerkan teknologi e-Power seperti yang digunakan di Nissan Kicks e-Power yang menjadi shuttle untuk tamu Apurva Kempinski Bali”, jelasnya. Tentunya, pernyataan ini menjadi sebuah dasar yang serius bahwa Nissan punya kapabilitas dan pengalaman yang panjang di dunia elektrifikasi. Dan target tersebut nampaknya sangat mungkin tercapai sebelum 2030.
Jadi, bagaimana menurut kalian, kawan?
Read Next: Porsche Tampilkan Mission X, Konsep Hypercar Baru Bertenaga Listrik