AutonetMagz.com – Dalam beberapa tahun terakhir, Pemerintah Indonesia nampaknya mulai memberikan perhatian yang cukup besar untuk segmen otomotif. Mulai dari diubahnya skema pajak yang dahulu menganak-tirikan segmen sedan dan 4×4, lalu adanya relaksasi PPnBM DTP yang terus dilanjutkan hingga tahun ini, hingga inisiasi program mobil rakyat. Nah, kali ini Pemerintah kembali memberikan perhatian khusus di bidang otomotif dengan rencana kerjasama antara Indonesia dengan Belarusia. Lantas, kerjasama seperti apa yang sedang dijajaki oleh kedua negara ini? Yuk kita bahas lebih lanjut.
Kerjasama Bilateral di Bidang Otomotif
Jadi, beberapa waktu lalu perwakilan Pemerintah Indonesia telah bertemu dengan Duta Besar Belarusia. Pertemuan ini merupakan salah satu bentuk upaya untuk mewujudkan kerjasama yang komprehensif antara dua negara ini, khususnya di sektor industri untuk meningkatkan perekonomian kedua negara. Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII), Eko S.A. Cahyanto menjabarkan isi pertemuan tersebut. “Beberapa waktu lalu, kami telah melakukan pertemuan dengan Duta Besar Belarusia untuk membahas tindak lanjut penandatangan LoI kerja sama industri Indonesia-Belarusia,” jelasnya. Beliau juga menyatakan bahwa di bulan Februari mendatang, akan ada pertemuan bilateral lanjutan yang dimaksudkan untuk finalisasi konsep kerangka kerjasama antara dua negara ini. Nah, dalam rencana kerjasama ini, ada beberapa sektor yang akan jadi fokus, antara lain adalah sektor kimia hulu, agro, dan sektor otomotif. Yap, otomotif. Lantas, kerjasama otomotif macam apa yang bisa dibina dengan Belarusia? Berhubung Belarusia bukan negara yang memiliki brand produsen kendaraan yang mendunia.
Walaupun tak ada brand asli Belarusia yang memproduksi mobil sendiri secara global, namun negara asal Eropa Timur ini memiliki industri komponen otomotif yang menarik. Nah, pintu masuk antara kerjasama di bidang otomotif akan dibuka melalui Minsk Automobile Plant (MAZ). “MAZ berencana untuk menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan komponen otomotif di wilayah ASEAN. Kami berharap Indonesia menjadi salah satu negara yang dibidik karena memiliki potensi pasar yang besar dan kemampuan industri komponen yang berdaya saing,” papar Eko. FYI, MAZ sendiri merupakan sebuah asosiasi produsen otomotif (komersial) asal Belarusia. Jadi, kalau mau disederhanakan, MAZ itu seperti GAIKINDO di Indonesia, tapi lebih ke segmen komersial. Lantas, apa yang akan dilakukan oleh MAZ dalam kerjasama ini? Kabarnya, MAZ akan memproduksi delapan model kendaraan, dimana model tersebut antara lain adalah truk sampah berukuran besar dan kecil, lalu truk roda 5 untuk kebutuhan pelabuhan, long wheelbase truck, dan juga sasis untuk kendaraan khusus.
Libatkan BUMN Belarusia
Belum selesai sampai di sana, kerjasama antara Indonesia dan Belarusia juga akan melibatkan Badan usaha mini negara (BUMN) Belarusia yaitu BATE OJSC. Sekedar informasi, BATE OJSC adalah perusahaan yang memiliki spesialisasi pada desain dan pembuatan starter dan alternator untuk mesin truk dan mobil penumpang, bus, mesin pertanian dan mesin untuk tujuan khusus. Nah, nantinya, BATE OJSC akan mencari mitra potensial untuk mengimpor beberapa komponen otomotif, tentunya dari Indonesia. Nah, dengan adanya kerjasama industri ini, maka nantinya diprediksi neraca perdagangan kedua negara akan meningkat. Sebagai gambaran, Nilai ekspor Indonesia ke Belarusia mencapai USD38,03 juta pada tahun 2020 silam, dimana kala itu ekspor didominasi oleh berbagai produk industri, antara lain produk perikanan, minyak kelapa sawit dan turunannya, kontak lensa, serta kertas dan karton multi-lapis. Kedepannya, komponen otomotif nampaknya bisa menjadi komoditas ekspor yang menjanjikan.
Jadi, bagaimana menurut kalian?
Read Next: Dapat Potongan Pajak, LCGC Daihatsu Sudah Turun Harga!
