Hyundai : Wajar Jika Kami Prioritaskan Charging Station Untuk Konsumen

by  in  Berita & Hyundai & Merek Mobil
Hyundai : Wajar Jika Kami Prioritaskan Charging Station Untuk Konsumen
0  komentar

AutonetMagz.com – Pasar mobil listrik di Indonesia saat ini memang terbilang sengit, terutama dengan kehadiran sejumlah brand baru asal China. Namun, harus kita sadari bahwa satu-satunya brand yang berkomitmen untuk memperluas ekosistem BEV di Indonesia saat ini hanyalah Hyundai. Itu terbukti dengan dibangunnya Ultra Fast Charging Hyundai di Plaza Indonesia. Dan uniknya, ada banyak brand non Hyundai yang justru menikmati layanan ini pula.

Hyundai Tegas Pada Penggunaan Ultra Fast Charging

Oleh karenanya, Hyundai Indonesia memberikan penegasan bahwa kini layanan SPKLU Ultra Fast Charging mereka hanya boleh digunakan oleh mobil Hyundai dan afiliasinya. Nampaknya, afiliasi yang dimaksud adalah mobil listrik lain dalam naungan Hyundai seperti halnya Genesis. “Waktu pertama kali kami meluncurkan mobil listrik, kami tahu kecemasan dari konsumen adalah infrastruktur” ujar Fransiscus Soerjopranoto, COO Hyundai Motor Indonesia (HMID). Beliau pun menyatakan bahwa kecemasan tersebut berlaku hingga saat ini. Oleh karenanya, infrastruktur pengisian daya masih jadi hal penting yang jadi concern Hyundai.

Frans pun menjabarkan bahwa saat ini Hyundai sudah memasarkan lebih dari 10 ribu unit BEV. Angkanya bahkan sudah menembus 11 ribu unit pada saat berita ini ditulis. Angka tersebut menunjukkan bahwa pertumbuhan BEV di Indonesia sudah positif, dan sudah waktunya Hyundai berfokus memberikan layanan infrastruktur charging pada konsumennya. “Apa salahnya kalau sekarang kami memberikan prioritas ke konsumen-konsumen Hyundai, ujarnya. Intinya, konsumen Hyundai tidak perlu lagi mengantri di charging station Hyundai dengan brand lain. “Rasanya itu hal yang wajar dilakukan sebagai brand” tambah Frans.

Pro & kontra : Brand Lain Harusnya Ikuti Hyundai

Hal ini tentunya memancing pro dan kontra dari masyarakat, terutama pengguna mobil listrik non Hyundai. Namun, kami pun setuju dengan keputusan dari Hyundai Indonesia. Jikalau brand lain hanya sekedar ‘numpang’ pada teknologi Ultra Fast Charging Hyundai, maka tidak akan ada kesadaran dari brand lain untuk ikut bertanggung jawab memperluas ekosistem infrastruktur BEV. Dengan dibatasinya penggunaan Ultra Fast Charging milik Hyundai, maka suka atau tidak pabrikan lain juga harus ikut berinvestasi menyediakan fasilitas Ultra Fast Charging. Tak bisa hanya sekedar menjual produk saja kan.

Setidaknya, kami pun berharap bakal lebih banyak Ultra Fast Charging yang dihadirkan oleh brand-brand lain yang menjual BEV di Indonesia. Setidaknya, ada lebih dari 5 brand asal China yang telah memasarkan mobil listrik mereka di Indonesia. Jikalau semuanya memiliki fasilitas setara Hyundai, maka harusnya ekosistem BEV bisa berkembang lebih cepat. Problemnya, nampaknya tidak semua brand punya concern yang sama seperti Hyundai. Jadi, bagaimana menurut kalian?

Read Prev:
Read Next: