AutonetMagz.com – Ide yang diangkat oleh Honda ini bagi kami cukup menghebohkan, bila di jagat roda 4 mungkin setara dengan Mazda meriset Rotary lagi. Ya tentu saja, mesin 2-tak sudah banyak dihindari oleh berbagai pabrikan. Bahkan Kawasaki Indonesia saja sudah mulai menyerah melanjutkan Kawasaki Ninja 150 2-Tak karena regulasi Euro 3.
Yup, regulasi yang ketat dan euthanasia mesin 2-tak akhir-akhir ini bukannya tanpa alasan. Mari kita tinjau lagi plus minus dari mesin 2-tak. Mesin ini adalah konsep desain mesin dimana dalam satu siklus hanya terjadi 2 langkah piston dan pembakaran dilakukan sekali langkah. Berbeda dengan teori mesin 4-tak yang dalam satu siklus terjadi empat langkah dan pembakaran dilakukan dua langkah.
Kelebihan dari mesin 2-tak tentu saja pada powerlossnya yang kecil dibanding 4-tak, sehingga tenaga yang dihasilkan sangat konstan. Selain itu bobot yang ringan dan biaya produksi yang sederhana turut menjadi kelebihan mesin 2-tak.
Namun kelemahan 2-tak adalah pembakarannya yang tidak sempurna, sehingga saat sisa pembakaran dibuang ke exhaust ternyata masih tersisa bahan bakar yang tidak terbakar sebelumnya. At least polusi udara lebih banyak di 2-tak. Hal ini jugalah yang mengakibatkan figur konsumsi BBM di mesin 2-tak sangat mengkhawatirkan yang membuat anda tiap hari rutin menjenguk mas-mas pompa bensin.
Well itu intermezzonya, oleh sebab itulah dengan regulasi seketat ini menjadi susah untuk memperjuangkan mesin 2-tak. Mungkin saja bisa diakali namun cost production untuk hal ini tidak sedikit, ditambah lagi tenaga bakal dikebiri. Sehingga banyak yang merasa percuma meneruskan tahta mesin 2-tak.
Namun apa yang terjadi pada honda ya? kenapa mereka yakin mengembangkan 2-tak?
Seperti yang dibocorkan Honda di patent layout desain mesin 2-tak mereka yang modern, cukup banyak yang mereka akali agar pembakaran di 2-tak bisa lebih baik. Hal pertama mereka mengubah sistem layout 2-tak umumnya dimana sistem pembuangan disematkan katup yang posisinya bersebelahan dengan busi di atas. Sehingga adanya BBM yang belum terbakar sempurna lalu terbawa ke sistem exhaust bisa diminimalisir.
Hal kedua adalah mereka menerapkan fuel injection untuk mesin ini, dan posisi injektor bensinnya berbeda (bisa dilihat di nomor 70,71 dan 74). Posisi ini berbeda dengan injektor 2-tak lawas sebab modelnya dibuat mengarah ke atas dengan sudut kemiringan tertentu. Alhasil timing langkahnya lebih kecil dibanding 2-tak konvensional namun pembakaran justru dapat dilakukan seefisien mungkin.
Yang menarik lagi adalah dengan desain injektor seperti ini BBM bisa menjadi media pendingin yang ideal untuk piston. Sepertinya tidak akan menggunakan oli samping kembali nih, pantas saja pembakaran bisa lebih efisien karena tidak ada asap hasil terbakarnya oli samping.
Dengan patent layout desain mesin 2-tak modern dari Honda ini sepertinya kita bisa optimis bakal ada lagi generasi line up honda 2-tak dengan emisi yang jauh lebih baik dan kencang tentunya. Bakal muncul lagi tidak ya generasi NSR kencang seperti dulu, ah jadi inget film ‘Full Throttle’ yang dibintangi Andy Lau. Bagaimana menurut pemirsa tentang inovasi mesin 2-tak baru ala Honda ini? monggo komentarnya.
Read Next: Here It Is, Drag Race Ferrari LaFerrari VS McLaren P1!