Ekspedisi Keliling Dunia Dari Indonesia Akan Melanjutkan Perjalanannya!

AutonetMagz.com – Memiliki impian keliling dunia dapat dilakukan kapan saja, dan menggunakan apa saja, seperti yang dilakukan oleh Hartawan Hauwke Setjodiningrat, dengan ekspedisinya yang disebut Happy Go Lucky. Ekspedisi keliling dunia ini menggunakan dua unit Toyota Land Cruiser VX 1995 dan 1996, yang memulai perjalanan tahun ini dengan start dari hamburg, Jerman Barat.

Rute pertama yang akan dijalani adalah dari Hamburg pada 15 Maret ini menuju Maroko sejauh 7000 Km dan akan berakhir di Turki pada Juni 2018, dengan menggunakan mobil pertama yang dikemudikan oleh Hartawan, sedangkan mobil kedua yang dikemudikan Sunny Ruslie akan berangkat dari Hamburg pada pekan pertama April dengan berkeliling ke Eropa Timur sejauh 7000 knm dan berakhir di tempat yang sama, di Turki pada Juni 2018.

Dari Turki, tim ekspedisi akan melanjutkan perjalanan menuju benua Afrika antara lain negeri-negeri di kawasan Afrika Selatan, termasuk Durban, negeri yang dikenal sebagai penghasil produk Toyota dengan titik terakhir adalah Cape Town. Dari Afrika, ekspedisi berlanjut ke Amerika Selatan, Amerika Utara dan tembus ke Alaska, yang diperkirakan selesai pada tahun 2019 atau 2020.

Menurut Hauwke, ekspedisi ini membawa misi memperkenalkan Indonesia dan mengajak masyarakat dunia untuk datang dan menikmati ‘wonderful Indonesia’. “Negeri ini kaya akan gunung volcano, pantai dan laut yang indah. Juga wisata kesehatan,” ujarnya.

Menurut Sunny, selain memperkenalkan pariwisata Indonesia, tim ekspedisi memanfaatkan setiap pertemuan dengan media lokal maupun masyarakat saat perjamuan di kantor-kantor kedutaan di negara yang dikunjungi bahwa Indonesia adalah negeri aman dari sisi sosial, politik dan ekonomi. “Buktinya kami bisa berkeliling dunia,” ujar Sunny.

Ekspedisi Happy Go Lucky yang terdiri dari Hauwke, Sunny, Hendarmin Wibawa dan Tri Dharma sudah dimulai sejak 2014. Hingga saat ini sudah menjelajahi sekitar 60 negara, antara lain Asia, Rusia dan sebagian Eropa. Ekspedisi ini menargetkan sekitar 200 negara yang bisa dikunjungi.