AutonetMagz.com – Harus kita akui bahwa kini pasar otomotif di Indonesia tengah digempur oleh sejumlah brand asal Tiongkok. Dan kebanyakan dari mereka menawarkan mobil listrik dengan banderol yang bersaing dengan mobil hybrid, bahkan ICE dari pabrikan Jepang. Namun begitu, Honda Indonesia memandang bahwa segmentasi pasar yang diambil oleh pasar BEV masih terlampau kecil. Bahkan, mayoritas dari penjualan EV di Indonesia masih didominasi oleh HEV, bukan BEV. Yuk kita bahas.
Mobil Listrik itu Pasarnya Segmented
Sales & Marketing and After Sales Director PT Honda Prospect Motor (HPM), Yusak Billy berpendapat terkait penjualan BEV di Indonesia. “Konsumennya lebih segmented untuk kepemilikan mobil kedua ataupun ketiga. Dan sebagian besar konsumennya masih terbatas di area perkotaan besar seperti jakarta” ujar Billy beberapa waktu lalu. Pernyataan beliau pun memang benar adanya, karena angka penjualan mobil listrik di Indonesia masih cukup minim. Secara total, tahun lalu penjualan mobil listrik hanya ada di angka 17 ribuan unit saja. Naik dari tahun 2022 yang ada di angka 10 ribuan unit, namun masih sangat minim ketimbang penjualan mobil nasional.
Kalau mau dipersentasekan, penjualan mobil listrik di Indonesia tahun lalu hanya di angka 1,7% saja dari 1 juta lebih kendaraan yang terjual. Kalau kita mau klasifikasikan produk elektrifikasi dalam segmentasi xEV (BEV, HEV, MHEV, PHEV), maka angkanya justru terlihat lumayan. Total penjualan xEV di Indonesia mencapai 9,7% dari total penjualan nasional bulan Mei 2024 kemarin. Masih kecil, namun sudah mendekati 10%. Dan hybrid mendominasi penjualan xEV dengan capaian di angka 70% dari total penjualan xEV di Indonesia. “Penjualan elektrifikasi bulan lalu (mei 2024) meningkat dibandingkan bulan sebelumnya” ujar Billy.
Honda : Hybrid Masih Dominan
“Namun kontribusinya terhadap total market masih di 9,7% dengan 70% dari kendaraan elektrifikasi itu berasal dari teknologi hybrid” paparnya. Secara umum, kendaraan hybrid memang lebih masuk akal ketimbang switching langsung ke BEV. Kendaraan HEV tidak perlu infrastruktur charging station seperti halnya BEV, namun memiliki komponen elektrifikasi yang memberikan pengalaman baru dalam berkendara. Secara emisi dan konsumsi BBM, kendaraan hybrid juga punya keunggulan tersendiri. Sayangnya, tidak ada insentif khusus bagi kendaraan semacam ini di Indonesia. Setidaknya, belum ada.
Jadi, bagaimana menurut kalian, kawan?
Read Next: BMW 6 Series Akan Dihidupkan Lagi, Gantikan 8 Series?