AutonetMagz – Pecinta otomotif di Filipina boleh jadi sedang bangga, karena baru-baru ini, sebuah prototipe supercar berhasil diciptakan oleh Kevin Factor dan Brendan Aurelio. Mereka berdua adalah mahasiswa teknik berumur 21 tahun.
Hasil dari duo pemilik Factor-Aurelio Automobile ini cukup lumayan untuk sebuah prototipe perdana. Bagi anda yang familiar dengan supercar, khususnya supercar negeri pizza, kita bisa melihat beberapa detail yang mirip dengan supercar lain. Ambil contoh, kap mesin melengkung dengan sepasang air vents kecil mirip dengan McLaren P1, dan bumper depan dengan sepasang lubang udara yang menganga lebar mirip dengan Lamborghini Gallardo, begitu juga lampu depan yang memanjang hingga ke tengah seperti Ferrari 458 atau Lamborghini Indomable Concept.
Berlanjut ke samping, mobil ini terlihat aerodinamis meski atapnya terkesan agak tinggi untuk ukuran supercar. Lagi-lagi, bentuk sampingnya akan mengingatkan kita pada beberapa mobil kencang, karena sekilas ada kemiripan secara bentuk dengan Pagani Zonda atau McLaren F1 yang legendaris. Apalagi Aurelio ini memiliki sistem scissor door yang membuka ke atas.
Meski Aurelio nampak lumayan dari depan dan samping, dari belakang mobil ini terlihat agak tidak karuan. Sepasang lampu belakang, knalpot tengah dan lubang udara raksasa sepertinya agak mirip dengan Lamborghini Murcielago, namun mereka sepertinya kurang terampil mengubah bentuknya sehingga terkesan agak dipaksakan.
Untuk mesinnya, Aurelio hadir dengan dua pilihan mesin, pertama adalah mesin 1.6 liter B16A VTEC dari Honda dan 2 liter turbo 4G63T dari Mitsubishi.
Penggunaan mesin ini sebenarnya mengundang pro dan kontra, sebab kedua mesin 4 silinder tersebut masuk dalam mesin legendaris yang tenaganya mampu dinaikkan secara signifikan, bahkan mampu mempermalukan mesin V8 buatan Amerika, namun, karena belum keluar spesifikasi resmi performa Aurelio, tentu saja performanya masih diragukan, apalagi untuk menjawab pertanyaan apakah mobil ini pantas disebut supercar atau tidak.
Tapi usaha kedua petrolhead bertekad baja ini layak diapresiasi, sebab hasil yang mereka capai tidaklah buruk. Bagaimana dengan Indonesia? Sebenarnya, kita memiliki Selo yang kira-kira mirip dengan Aurelio, namun bisa dibilang lebih canggih karena sudah menggunakan tenaga listrik. Sayangnya, kelanjutan proyek mobil sport listrik Selo buah karya anak bangsa tidak jelas. Ayo, Indonesia jangan mau kalah!
Read Next: Suzuki APV Antar Pemudik Pulang Kampung Gratis!