AutonetMagz.com – Nissan Hyper Force merupakan mobil konsep yang dirancang untuk penyuka balapan atau gamer yang ingin merasakan adrenalin dari sirkuit balap, tapi juga sadar akan kebersihan lingkungan. Dalam pengembagannya, Nissan berkolaborasi dengan Polyphony Digital Inc., anak perusahaan dari Sony Interactive Entertainment yang sekaligus pembuat game Gran Turismo.
Desain Eksterior
Desain eksteriornya memiliki porporsi yang lebar dan tertanam. Lekukan-lekukan tajam yang dipadukan dengan garis geometri yang merefleksikan performa di dalamnya. Eksteriornya menghasilkan performa aerodinamis tinggi yang telah dikembangkan bersama dengan tim balap NISMO, sehingga mampu mencapai down force yang baik. Struktur dua tingkat di bawah kap depan memberikan down force yang kuat serta performa pendinginan maksimal.
Kemudian, terdapat diffuser belakang dual-level untuk mengendalikan aliran udara. Canard dan fender depan serta kedua ujung dari wing belakang menghasilkan fungsionalitas aerodinamika yang unik. Sedangkan aktuator plasma berfungsi menekan air detachment untuk memaksimalkan cengkeraman dan mengurangi lift roda dalam ketika menikung. Pelek berbahan karbon pada mobil ini juga membantu aerodinamika serta pendinginan rem.
Mode Berkendara
Memiliki dua mode berkendara, “R” (racing) dan “GT” (grand touring). User interface akan berubah warna dan tampilannya. Dalam mode R, kabin dipenuhi cahaya berwarna merah dan menciptakan kokpit intuitif yang berpusat pada pengemudi untuk mendukung konsentrasi. Sementara dalam mode GT, kabin menyala biru dan layar-layar yang mengelilingi roda kemudi bergerak menjauh dan bergabung menjadi satu, memberikan pengalaman imersif dengan interface infotainment yang lebih simpel.
Saat mobil berhenti, pengemudi bisa menggunakan helm dengan kaca visor khusus VR yang mampu memberikan pengalaman berkendara gamified. Dengan menggunakan kaca visor untuk AR, pengemudi bisa berkompetisi dengan diri mereka sendiri (time attack), teman mereka, ataupun representasi virtual dari pembalap profesional di atas sirkuit. Sehingga penggunanya bisa mempertajam kemampuan mengemudi mereka di sirkuit yang berada di dunia nyata. Bagaimana menurut kalian? sampaikan di kolom komentar!
Read Next: Setelah Melihat JMS 2023, Isuzu Beberkan Rencana Masa Depannya di Indonesia