Mesin Diesel Volkswagen Makin Bertenaga Setelah Direcall?

by  in  International & VW
Mesin Diesel Volkswagen Makin Bertenaga Setelah Direcall?
0  komentar

AutonetMagz.com – Kasus dieselgate yang menimpa mesin diesel Volkswagen menitikberatkan pada sebuah software penipu yang bisa mendeteksi saat mobil sedang dites gas buangnya dan langsung mengurangi kemampuan mesin supaya lolos uji emisi. Setelah tes, mesin kembali berfungsi seperti normal dan mengeluarkan gas buang yang diklaim 40 kali lebih beracun daripada saat diuji emisi di laboratorium. Gara-gara ini, Volkswagen rugi banyak dan harus menarik kembali jutaan mobilnya.

Salah satu recall terbesar selain recall airbag Takata ini turut merepotkan merek-merek yang berteduh di atap VW Group, termasuk Audi dan Porsche. Metode recall menurut Volkswagen adalah dengan perbaruan software dan pemasangan sebuah pipa udara berbahan plastik. Menurut mereka, pipa ini perlu dipasang supaya aliran udaranya makin mulus, jadi campuran bahan bakar dan udaranya bisa lebih optimal.

volkswagen-passat

Logikanya, setelah di-recall, pasti ada perubahan rasa dan performa mesin, dan mayoritas menyangka akan jadi lebih buruk. Benarkah? Sebuah klub mobil terkenal di Jerman, ADAC memutuskan untuk melakukan sebuah eksperimen. Mereka membawa sebuah VW Golf yang sudah di-recall untuk diuji kemampuan mesinnya. FYI, mesin 2.000 cc turbo diesel ini harusnya punya tenaga 140 PS dalam kondisi standar… Maaf, maksudnya kondisi sebelum recall.

Kejutan. Menurut ADAC, mesin 2.000 cc diesel ini bukan menghasilkan 140 PS, tapi malah naik menjadi sekitar 147-148 PS. Torsinya sendiri tidak bertambah, namun grafik torsinya sendiri jadi lebih halus, dan berarti akselerasinya bisa makin bagus. Terus, emisinya bagaimana? Kan itu yang penting. Nah, ADAC juga sudah membawanya ke sesi Autobahn emission test, dan menemukan kalau emisinya 30% lebih sedikit.

Apa bisa dipercaya? Entahlah, saya sendiri masih tidak begitu yakin, apalagi saat tahu bahwa VW Amerika Serikat sepakat untuk membeli kembali 500.000 mobil bermesin 2.000 cc TDI-nya di sana, dengan alasan tak bisa diperbaiki. Lagipula, emisi 30% lebih rendah itu dibandingkan saat software jahatnya aktif atau mati? Wallahualam, biar waktu yang menjawab. Penasaran dengan pengujian dari ADAC? Simak video ini dan sampaikan opinimu di kolom komentar!

Read Prev:
Read Next:

Hillarius Satrio Seorang pehobi otomotif yang masih mengunyah bangku kuliah. Sangat menyukai mobil yang bisa lari kencang, khususnya mobil sport Jepang. Sekarang juga sedang menggeluti dunia desain mobil, diawali dengan dunia modifikasi digital atau bisa disebut "Digimods" dan berlanjut ke membuat mobil di aplikasi 3 Dimensi. | twitter: @hillsatrio